"Pengen dibuatkan seperti di youtube," tambahnya.
Dirinya lalu menyiapkan wajan atau teflon tempat menggoreng, ia menaruhnya di atas genting sejak pagi hari.
"Dari jam 08.00 WIB penggorengan saya taruh di atas genteng rumah, sambil nunggu anak pulang sekolah," jelasnya.
Setelah (Arka)anaknya yang bersekolah PAUD pulang, ia baru menurunkan teflon.
"Sekitar jam 11.00 WIB telur masuk (penggorengan), terus didiamkan sampai saya posting," ucapnya.
Telur tersebut, diduga digoreng selama kurang lebih 4 jam. Minyak goreng pun mendidih.
"Belum matang (setengah), suma begitu terus. Hanya minyaknya umup (mendidih)," paparnya.
Setelah percobaan tersebut, telur lalu dilahap oleh sang anak.
"Rasanya sama seperti telur pada umumnya, tadi di makan anak saya," kata Dewi.
Saat kondisi kemarau seperti saat ini, wilayah tempat tinggalnya yang berada di Manjung pun terasa suhu panas yang meningkat.
"Pernah mengecek di hp, itu panasnya sampai 38 derajat," pungkasnya.
(Tribuntrends.com)