Yusril Ungkap Peran 'Pak Lurah' dalam Penentuan Cawapres Prabowo

Editor: Vito
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkap, sejauh ini nama pendamping bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto masih dalam pembahasan.

Menurut dia, hingga kini Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) sejatinya membuka setiap kemungkinan siapapun yang mau maju sebagai cawapres.

"Memang di kubu Pak Prabowo ini terbuka untuk mencalonkan siapa saja, baik dari kalangan partai koalisi maupun dari luar itu, dan Pak Prabowo sendiri mengatakan siapa saja boleh mencalonkan," katanya, kepada awak media, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/10).

Nantinya, Yusril menuturkan, setiap nama yang diusulkan tersebut akan dimusyawarahkan oleh para ketua umum (ketum) parpol di internal KIM.

Tak hanya kepada pimpinan parpol di KIM, pembahasan cawapres itu juga turut dikonsultasikan dengan seseorang yang diberi slogan 'Pak Lurah'.

Dia menambahkan, pernyataan itu disampaikan langsung oleh Prabowo dalam suatu kesempatan. "Nanti akan dimusyawarahkan di antara partai-partai koalisi, bahkan pernah satu kali beliau mengatakan nanti sejumlah nama itu akan beliau konsultasikan dengan 'Pak Lurah'," bebernya.

Nantinya, Yusril menyebut, petunjuk atau saran 'Pak Lurah' tersebutlah yang akan dijadikan rujukan Prabowo dalam menentukan pendampingnya sebagai cawapres. Hanya saja, ia tidak membeberkan secara detail siapa sosok 'Pak Lurah' yang dimaksud.

Namun, jika menilik pidato Presiden Jokowi dalam sidang tahunan DPR pada Agustus lalu, yang bersangkutan mengaku kerap mendengar adanya julukan Pak Lurah disematkan untuk dirinya.

"Dan nanti apa petunjuk Pak Lurah, sehingga itu akan menjadi dasar bagi beliau untuk memutuskan siapa pasangan calon wakil presiden yang akan dipilih oleh beliau," tandas Yusril.

Adapun, sejauh ini nama yang sudah mengerucut sebagai cawapres potensial untuk Prabowo Subianto ada empat orang.

"Pertama adalah Pak Airlangga Hartarto yang diajukan oleh Golkar, kemudian Pak Erick (Thohir) yang diajukan oleh PAN, kemudian PBB mengajukan saya, walaupun PAN belakangan mengatakan juga akan mengajukan Pak Muhadjir Effendi," jelasnya.

"PBB mengatakan kalau Yusril enggak bisa, maka Pak Sekjen akan mengajukan Gibran, itu adalah pembicaraan seperti itu. Walaupun tidak resmi, tetapi sudah dikemukakan juga pikiran seperti itu," sambungnya.

Adapun, para ketum parpol KIM menggelar pertemuan pada Jumat (13/10) malam, yang antara lain diagendakan untuk membahas bakal cawapres pendamping Prabowo.

Selain itu, pertemuan tersebut juga akan membahas soal struktur pemenangan Prabowo menghadapi pilpres 2024.

Sementara, usai pertemuan dengan Ketum PSI, Kaesang Pangarep, Prabowo mengaku akan membawa usulan nama sejumlah bakal cawapres yang muncul ke forum rapat ketum parpol KIM, termasuk nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi, usulan-usulan itu, saya akan bawa ke forum rapat Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju yang rencananya besok malam (Jumat, 12/10) akan kami selenggarakan," terangnya. (Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)

 

Berita Terkini