guru berkarya

Belajar Kata Kerja Irregular dengan Cakar

Editor: Editor Bisnis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cristian Widyantoro, S.Pd., Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 16 Kota Surakarta

Oleh: Cristian Widyantoro, S.Pd., Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 16 Kota Surakarta

Mempelajari vocabulary atau kosakata merupakan salah satu materi utama dalam mempelajari Bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka. Akan tetapi, mempelajari kosakata Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah.   Penulis yang juga guru di SMP Negeri 16 Kota Surakarta juga merasakan tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII dengan materi sesuai Buku English for Nusantara Chapter 1 yaitu Simple Past Tense. Materi ini mempunyai tujuan pembelajaran talk about personal experiences in the past. Materi ini identik dengan perubahan kata kerja atau verbs. Ada dua perubahan kata kerja dalam Bahasa Inggris yaitu regular dan irregular verbs.  Ketika mempelajari materi ini, penulis menemukan bahwa banyak siswa kesulitan ketika mempelajari irregular verbs.  Hal ini dikarenakan kata kerja di dalam irregular mempunyai bentuk perubahan kata kerja yang tidak teratur. Oleh karena itu, penulis menggunakan Cakar sebagai strategi pembelajaran Irregular Verbs.

Cakar adalah akronim dari kata cabut kartu. Strategi cakar pada dasarnya adalah pembelajaran yang menggunakan permainan dengan media kartu. Penulis merasa salah satu strategi yang tepat dalam mempelajari Irregular Verbs adalah menggunakan permainan. Menurut Andrew Wright (1983:1) permainan menolong dan mendorong pelajar untuk mempertahankan minat dan pekerjaan mereka. Permainan juga membantu guru menciptakan konteks dimana bahasa berguna dan bermakna. Pembelajaran yang menggembirakan akan lebih menarik siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Dengan strategi ini, siswa tidak hanya duduk mendengarkan penjelasan guru tetapi juga ikut aktif dalam pembelajaran.

Pada awal kegiatan pembelajaran di siklus pertama, penulis mempersiapkan dua puluh kata kerja irregular yang sudah dipelajari dan kartu sejumlah siswa. Disetiap kartu ditulis angka sejumlah siswa.  Penulis lalu mencabut lima kartu secara acak. Di setiap kartu yang muncul akan tertera angka. Siswa yang nomor absennya sama dengan angka dalam kartu diminta maju ke depan kelas. Setelah lima siswa yang maju ke depan kelas, penulis akan memberikan  pertanyaan satu kata kerja dan siswa menjawab dengan menyebutkan kata kerja irregularnya. Siswa yang paling cepat menjawab akan diberikan reward atau hadiah boleh kembali ke tempat duduk. Penulis hanya memberikan empat pertanyaan kata kerja jadi akan ada satu siswa yang tersisa. Siswa yang tersisa tersebut akan diberikan punishment atau hukuman menulis kata kerja irregular yang dipelajari pada hari itu di bukunya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua peseta didik yang ada di dalam kelas terlibat ikut dalam permainan cakar. Merasa strategi ini cukup tepat dalam mempelajari kata kerja irregular, penulis berencana melaksanakan kegiatan ini di siklus selanjutnya dengan beberapa perbaikan.

Pada siklus-siklus selanjutnya, penulis melakukan pembelajaran dengan strategi yang sama dengan menambahkan jumlah kata kerja irregular yang harus dipelajari pada setiap siklusnya. Dari beberapa siklus yang telah dilakukan, nampak perubahan kearah yang positif. Siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Terlebih lagi, hasil belajar kata kerja irregular siswa meningkat dibandingkan hasil  belajar yang dilakukan sebelum memakai strategi Cakar.

Pembelajaran yang berkualitas diharapkan bisa diciptakan bila ada rasa nyaman dan bahagia. Dengan rasa tersebut siswa bisa memperoleh pengalaman belajar yang bermanfaat. Penggunaan strategi Cakar dalam belajar kata kerja irregular terbukti dapat memberikan rasa nyaman dan bahagia serta meningkatkan hasil belajar mereka.

Berita Terkini