Bocil Semarang Tewas Tak Wajar

Pengakuan Ari yang Cabuli Keponakan di Semarang 7 Kali Berujung Meninggal: Dipelototi Dia Takut

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengangkat peti jenazah korban gadis cilik meninggal dunia tak wajar di Pandansari, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Rabu (18/10/2023). Mayat korban dimakamkan hari ini di TPU Karanganyar Semarang.

Bahkan, awal mula kasus ini terkuak berawal dari aduan dari dokter di RS Panti Wilasa Citarum Semarang.

Mereka mengadukan temuan tersebut ke piket Inafis Polrestabes Semarang soal kondisi korban yang ada tanda-tanda mencurigakan di kemaluan dan anus, Selasa (17/10/2023) pukul 18.00 WIB.

Tim Inafis Polrestabes Semarang saat melakukan olah tempat kejadian perkara bocil perempuan meninggal dunia tak wajar di Pandansari, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Selasa (17/10/2023) malam. / dok Polrestabes Semarang. (dok Polrestabes Semarang.)

"Tim Resmob lalu turun ke lokasi, kita amankan keluarga terdekat korban termasuk paman korban yang saat ini jadi tersangka. Ia ditangkap di tempat pemakaman," katanya.

Donny mengatakan, hasil autopsi korban ditemukan luka pada kemaluan dan luka lecet pada anus korban. 

Korban juga alami penyakit TBC yang sudah sampai menjalar ke otak. 

"Namun soal penyakit ini masih menunggu konfirmasi lanjutkan ke pihak dokter," tuturnya.

Tersangka dijerat pasal 76 E junto Pasal 82 UU perlindungan anak dengan dipidana penjara paling singkat lima tahun dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun.

"Penyebab kematian korban ada penyakit TBC kronis yang diderita korban, belum ada keterkaitan langsung antara penyebab kematian korban dnegan tindakan cabul tersebut sehingga kami sangkakan pasal perbuatan cabul, tidak (pasal berlapis)," tandas Donny.

Korban tak bisa duduk

Diberitakan sebelumnya, gadis cilik berinisial KSA (6)  warga Pandansari, Sawah Besar, Gayamsari, sempat tak  bisa duduk sebelum meninggal dunia di rumah sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, Selasa (17/10/2023) sore.

Para tetangga korban bahkan sempat mendengar korban menjerit kesakitan pada Senin (16/10/2023) malam.

"Senin sore (16/10/2023) kondisi korban lemas dan digendong, malamnya terdengar jeritan (kesakitan) setahu saya begitu," ujar tetangga korban, Husen (32) , Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, korban sakit hanya mau digendong dan duduk tetapi tidak mau jalan kaki. 

"Baru kemarin Selasa, korban sudah tidak mau duduk hanya tiduran," paparnya.

Selepas itu, barulah orang tuanya meminta tolong  Ketua RT 6 RW 2 Pandansari, Sawah besar, Gayamsari,Taryono (63), untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.

"Korban itu jarang keluar rumah, keluar dari rumah paling sekolah sama ngaji," imbuh Husen.

Halaman
1234

Berita Terkini