Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Cerita Mahasiswa Keperawatan UHB Febrianti Sonia, Saat Ikuti Program Intership Magang ke Jepang

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Keperawatan UHB Febrianti Sonia Gandi, Saat Mengikuti Program Intership Magang ke Jepang

"Pernah waktu itu kan sedang puasa Ramadan. Mereka awalnya tidak tahu apa itu puasa, lalu mereka mencari tahu lewat internet, dan akhirnya memaklumi kondisi kami yang sedang beribadah. Sehingga beberapa pekerjaan dikurangi agar kondisi kami tetap bugar selama berpuasa. Tidak hanya itu, mereka juga banyak membantu kami soal makanan, terutama makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh kami sebagai muslim," paparnya.

"Yang terpenting adalah mereka sangat menjunjung tinggi privasi. Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan pribadi tidak akan mereka tanyakan apalagi mencari tahu," imbuh Sonia.

Pengalaman lain selama magang di Jepang, lanjut Sonia, yakni soal keamanan dan kenyamanan yang sangat diprioritaskan di Jepang. Contoh kecilnya yakni saat ada barang yang tertinggal, orang Jepang tidak akan mengambilnya selama itu bukan miliknya. "Kalau tidak ada di tempatnya semula, biasanya kita akan menemukannya di kantor polisi. Karena setiap orang Jepang menemukan barang pasti langsung diserahkan ke kantor polisi," ungkapnya.

"Termasuk kebersihan yang sangat dijunjung tinggi masyarakat Jepang. Karena hal itu juga berkaitan dengan kenyamanan lingkungan. Di Jepang, sampah rumah tangga sudah dipilah dari masing-masing rumah. Selain itu, ada denda yang besar juga jika kedapatan membuang sampah sembarangan," lanjutnya.

Sonia memberikan pesan kepada adik-adiknya di UHB. Terutama yang ingin mengikuti program internship magang ke Jepang. Yang pertama yakni persiapan mental. Menurutnya, mahasiswa yang hendak magang ke Jepang harus memiliki mental yang kuat. Sehingga tidak mudah menyerah dan mampu bekerja keras. Karena kedisiplinan menjadi kunci sukses jika ingin bekerja di Jepang.

"Selain persiapan bahasa, attitude dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar juga perlu dipelajari sejak dini sebelum berangkat ke Jepang. Karena saat kita magang ke Jepang, yang dijaga bukan hanya nama baik pribadi, melainkan nama baik universitas (UHB) dan nama baik bangsa (Indonesia)," kata dia.

"Yang pasti, kerja atau magang di Jepang itu asik," pungkas Sonia.

Sebelumnya, Head of Global Intership Program, Ida Dian Sukmawati, S.S., M.Pd., menjelaskan setiap tahunnya peminat Program Magang Jepang mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang menempuh pendidikan di UHB menjadikan Program Magang Jepang sebagai tujuan, selain tentunya menempuh pendidikan profesi sebelum terjun ke masyarakat ke depannya.

"Apalagi saat para mahasiswa mendengar langsung pengalaman dari para alumni Program Magang Jepang, antusiasme mahasiswa meningkat dan berharap bisa merasakan pengalaman magang di Jepang seperti para mahasiswa angkatan di atasnya," kata Ida.

"Bukan hanya soal materi, meski memang saat program magang di Jepang para mahasiswa nantinya akan mendapatkan gaji dari masing-masing rumah sakit. Tetapi juga berkaitan dengan berbagai hal yang nantinya akan berguna bagi pengembangan profesi masing-masing mahasiswa setelah lulus dari UHB," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ida menjelaskan Program Magang Jepang ini merupakan program unggulan dari Universitas Harapan Bangsa (UHB). Hal itu sesuai dengan grand plan universitas yang berkaitan dengan Global Internship Program, yang harapannya bisa mengirimkan penempatan magang bagi mahasiswa Universitas Harapan Bangsa (UHB) ke luar negeri, khususnya Jepang.

Sejauh ini Program Magang Jepang UHB sudah memberangkatkan 6 batch atau gelombang dengan total mencapai 170 mahasiswa yang sudah berangkat magang ke Jepang. Terbaru, Program Magang Jepang Batch ke-6 diberangkatkan pada Maret 2023 lalu.

Ida menambahkan, ada berbagai keuntungan yang bisa didapatkan mahasiswa yang ikut Program Magang Jepang. Seperti disebutkan sebelumnya, materi atau uang (gaji dan bonus) bukan satu-satunya keuntungan yang bisa didapatkan para mahasiswa. Mereka yang ikut Program Magang Jepang, secara tidak langsung akan merasakan suasana kerja di rumah sakit lebih awal dibandingkan mahasiswa lain yang belum melaksanakan program magang.

"Mereka bisa belajar mengenai karakter rekan kerja di rumah sakit atau di dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, untuk karir, mahasiswa yang sudah pernah ikut Program Magang Jepang akan lebih mudah beradaptasi untuk bekerja sebagai tim. Terutama bagi mereka yang akan kembali ke Jepang untuk bekerja. Mahasiswa yang sudah pernah magang ke Jepang akan lebih mudah diterima bekerja di Jepang. Sebagai catatan, peluang kerja untuk perawat lansia di Jepang sangat besar, sehingga juga bisa menjadi peluang bagi para lulusan UHB yang sudah pernah merasakan Program Magang Jepang," urai Ida.

Di sisi lain, kemampuan berbahasa asing bagi mahasiswa yang mengikuti program magang ke Jepang juga akan lebih meningkat. Tidak hanya bahasa Jepang, tetapi juga bahasa asing lainnya seperti Bahasa Inggris. Disamping mereka bisa belajar mandiri dan melatih mentalitas di dunia kerja.

Halaman
123

Berita Terkini