TRIBUNJATENG.COM - Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan KKN Angkatan 56 Tahun 2025.
Kepala SPI UIN Saizu Purwokerto, Prof. Rohmad menyebutkan, kegiatan Monev KKN berlangsung dalam dua tahap, yakni 23-25 Juli 2025 di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian, tanggal 6-7 Agustus 2025 di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Sebanyak 10 anggota SPI diturunkan dalam kegiatan ini dan dibagi menjadi dua tim.
Masing-masing tim mengunjungi dua desa di setiap kabupaten serta mendatangi dua posko KKN sebagai sampel. Melalui evaluasi langsung di lapangan, SPI ingin memastikan bahwa KKN berjalan sesuai pedoman sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kegiatan ini penting agar program KKN tidak hanya sebagai formalitas, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi wadah pembelajaran berharga bagi mahasiswa,” jelasnya.
Dalam proses Monev, Tim SPI mewawancarai mahasiswa peserta KKN di posko-posko. Fokus wawancara mencakup kesesuaian program dengan panduan resmi LPPM, jenis kegiatan yang dijalankan, hingga kendala dan saran untuk perbaikan.
Salah satu mahasiswa peserta KKN di Wonosobo mengaku banyak belajar tentang bagaimana bekerja sama dengan masyarakat. Tapi mereka berharap koordinasi antara kampus, mahasiswa, dan desa bisa lebih ditingkatkan supaya program lebih maksimal.
Selain mahasiswa, masyarakat desa juga turut memberikan evaluasi. Para kepala desa mengapresiasi kontribusi mahasiswa UIN Saizu, khususnya dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan pemberdayaan ekonomi.
Namun, mereka berharap program KKN ke depan lebih menyesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal.
SPI juga melakukan wawancara dengan LPPM UIN Saizu selaku penyelenggara KKN.
Diskusi ini membahas perencanaan, mekanisme pelaksanaan, serta monitoring dari awal hingga akhir program. Selain itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga dimintai masukan terkait pendampingan mahasiswa.
Wawancara berlangsung fleksibel di kampus melalui janji temu, sehingga SPI mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dari sisi akademik dan pembimbingan.
Hasil Monev akan dituangkan dalam rekomendasi resmi untuk LPPM sebagai dasar peningkatan kualitas KKN mendatang. Fokus utamanya meliputi tata kelola administrasi, efektivitas pelaksanaan, serta sinergi dengan masyarakat.
Melalui Monev ini, SPI ingin memastikan bahwa KKN UIN Saizu bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari tridharma perguruan tinggi yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Mahasiswa memperoleh pengalaman sosial, masyarakat mendapat manfaat langsung, sementara kampus menguatkan perannya dalam pembangunan daerah.
Dengan evaluasi menyeluruh dari mahasiswa, masyarakat, LPPM, hingga DPL, SPI menegaskan bahwa KKN adalah motor penggerak pembangunan desa sekaligus sarana pendidikan berkelanjutan.