TRIBUNJATENG.COM - Inilah asal usul Gang Kunti yang identik dengan nama hantu khas Indonesia yaitu Kuntilanak.
Konon banyak cerita mistis dan horor telah menjadi cerita tersendiri di jalan ini, walau entah kebenarannya, namun warga sekitar sudah kadung percaya tentang hal itu.
Adalah Jalan Kunti di Ciomas, Bogor, tepatnya wilayah Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Jalan Kunti ini diberikan oleh warga bukan tanpa sebab, karena di jalanan ini saat dahulu memiliki kisah nyata yang menyeramkan hingga membuat warga sekitar menjadi ketakutan.
Menurut warga Desa Sukamakmur, Edi (63) mengungkapkan nama Jalan Kunti itu diambil dari kisah nyata yang sudah beberapa puluh tahun lalu.
"Bukan dari mitos atau ciri khas, gak ada ciri khasnya di dalem jalan ini, tapi kisahnya emang beneran kayak gitu (horor) makanya namanya kunti," ucapnya kepada Tribun Bogor, Senin (26/9/2022).
Pada sejarahnya Jalan Kunti ini yang sudah puluhan tahun, diceritakan oleh Edi.
Mulanya, sekitar tahun 1970 hingga tahun 1990-an jalanan ini dipenuhi oleh pohon bambu yang tinggi hingga membuat sebuah lorong pada jalan tersebut.
Pohon bambu ini, kata Edi dikenal dengan sarangnya makhluk-makhluk gaib, yang di mana sering mengganggu orang yang berjalan atau melintas menggunakan kendaraan.
Karena jalanan tersebut sudah terkenal di setiap kuping masyarakat akan mencekamnya makhluk halus, maka jalanan tersebut diamankan dengan Jalan Kunti.
Edi mengatakan saat itu banyak warga yang ketakutan saat melintas Jalan Kunti atau Jalan Raya Sukamakmur ini.
"Dari Jalan Sukamakmur kan belok ke Jalan Kunti, warga tuh yang lewat Jalan Sukamakmur aja pada takut, apalagi masuk ke Jalan Kuntinya," katanya.
Ketakutan warga yang melintas ini, kata Edi dikarenakan banyaknya warga yang diganggu oleh berbagai macam makhluk halus.
"Macem-macem ada kuntilanak, pocong, tuyul, banyaknya kuntilanak makanya dinamain Jalan Kunti, saya kok nyaksiin sendiri kejadiannya waktu tahun 1990-an," jelasnya.
Menurutnya, warga-warga yang diganggu oleh makhluk halus itu, ketika salah satu warga sedang menarik ojek, yang di mana penumpang yang menaiki ojek pangkalan tersebut adalah makhluk halus yang menyerupai manusia.
Saat itu, ojek pangkalan dari arah Ciomas Kreteg kedapatan seorang penumpang wanita yang minta diantarkan menuju Jalan Kunti.
Lalu, ketika sang pengendara ojek tersebut sampai tujuan, penumpang itu tidak ada di motornya.
Kakek kelahiran 1969 ini menjelaskan terkadang tukang ojek dijahili oleh makhluk halus, seperti membawa penumpang tetapi nyatanya tidak membawa siapapun.
"Kadang penumpangnya juga sampe turun terus bayar, pas diliat uangnya daun, sering banget tuh kejadian kayak gitu, bukan kayak gitu aja, jadi kita warga-warga kayak halusinasi, kayak ngeliat ada tapi nggak ada, kayak jalan kemana tapi taunya nyasar," paparnya.
Bahkan, pada Jalan Kunti ini saat itu aktivitas warga menjadi terbatas, karena ketakutannya akan hal tersebut.
"Jangankan malem-malem ngeri, siang-siang aja waktu dulu mah gak ada yang berani lewat, kuntinya tuh terbang-terbangan di atas, keliatan jelas makanya pada takut orang-orang," ungkapnya.
Karena banyaknya kejadian yang membuat warga sekitar menjadi ketakutan, akhirnya pada tahun 1990-an pohon bambu sepanjang Jalan Kunti ini ditebang oleh sejumlah warga yang memberanikan diri.
Sejak ditebangnya pohon bambu itu, kata Edi gangguan dari makhluk halus tidak sebanyak saat sebelum ditebang.
Sementara itu, warga Desa Sukamakmur lainnya, Yayat mengungkapkan bahwa sejarah dari terbentuknya nama Jalan Kunti ini sudah turun-menurun menyebar dari kakek hingga cucunya.
"Sebenernya namanya udah pernah diganti jadi Jalan Kutilang supaya warga nggak terlalu serem aja dengernya, tapi tetep jalanan ini emang udah terkenalnya Jalan Kunti jadi balik lagi namanya," katanya.
Pada 2000 hingga kini, di Jalan Kunti ini sudah mulai banyak dihuni oleh para warga, sehingga menjadi ada kehidupan dan momok ketakutan akan makhluk halus sudah mulai memudar.
Bahkan, saat ini di Jalan Kunti juga terdapat perumahan dan warung-warung serta tempat usaha lainnya milik warga sekitar.
Yayat menambahkan sudah sepuluh tahun silam ini wilayah Jalan Kunti sudah ramai dan warga tidak ada yang takut lagi dengan hal tersebut.
"Gak ada yang takut lagi sekarang biasa aja, tapi udah pada tau ceritanya mah, pas ada perumahan nama jalannya di ganti jadi Jalan Pinus sekarang, tapi kalo orang-orang luar nyari Jalan Kunti pasti kesini arahnya udah taunya Jalan Kunti, malah kalo ada yang kirim paket atau surat gitu nama alamatnya masih Jalan Kunti," pungkasnya.
Selain di Ciomas ada juga yang dikenal Gang Kunti itu terletak di Kampung Jampang, Bogor.
Tepatnya, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri.
Diketahui Kunti sendiri merupakan jenis hantu yang populer di Indonesia.
Dikutip dari Tribun Bogor, Rabu (25/10/2023), akses jalan Gang Kunti ini merupakan jalan kecil perkampungan yang mana kendaraan yang melintas hanya sepeda motor.
Kondisi jalan terpantau cukup baik karena sudah mulus dibeton rapi.
Namun suasana di sekitarnya memang cenderung tidak terlalu ramai bahkan terkesan mencekam.
Di area sepanjang jalan Gang Kunti ini terpantau terdapat kebun bambu yang cukup besar serta sepi dari aktivitas warga.
Ditambah pula Tempat Pemakaman Umum (TPU) di beberapa area terpisah di sepanjang Gang Kunti ini.
Area jalan lainnya juga terpantau cukup sepi karena di samping jalan hanya berupa pagar beton pabrik dan lahan kosong.
"Ini udah lebih dari 5 tahunan disebut Gang Kunti," kata Enoh (60), salah satu warga sekitar kepada Tribun Bogor, Rabu (25/10/2023).
Namun, kata Enoh, nama Gang Kunti bukan nama yang diberikan secara resmi.
"Dari orang iseng aja kayaknya itu yang ngasih nama," kata Enoh.
Enoh mengatakan memang nama sebutan Gang Kunti ini dikenal karena akses jalan tersebut terkesan angker bagi sebagian masyarakat yang melintasinya.
Namun terpantau, karena Gang Kunti ini sepi dari pemukiman, di beberapa area jalan tampak dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk membuang sampah sembarangan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Potret Jalan Gang Kunti di Perkampungan Bogor, Lewati Kuburan, Warga Ungkap Asal Nama: Udah 5 Tahun,
Baca juga: Prediksi Persik Kediri Vs Persebaya Surabaya Liga 1, Derby Jatim Buka Persaingan Pekan 17
Baca juga: Diikuti 4.200 Atlet Pelajar, POPDA Kota Pekalongan 2023 Resmi Digelar
Baca juga: Tanggapan Ria Ricis Kasus Viral Curhat Sherin: Udah Benar Ghani, Dia Akan Dapat Jodoh Lebih Baik
Baca juga: Komisi Informasi Jateng Lakukan Visitasi, Jepara Menuju Predikat Informatif