Putri mengakui jika mendapat ancaman dari orangtua Ubay hingga nyawanya terancam.
"Aku baru saja kehilangan cinta dunia akhiratku dan ternyata ujian aku gak hanya itu, aku diancem mau dihabisin di jalan dan mulut aku mau dirobet sama yang aku anggep keluarga sendiri," kata Putri.
Saat itu mertua Putri melarang menantunya untuk mengadakan pengajian mendoakan Ubay.
Putri sempat memposting percakapan bareng ayah mertuanya di telepon.
Ayah mertua Putri rupanya ingin mengambil harta suaminya.
Di percakapan tersebut, terdengar ayah mertua Putri berbicara dengan kata-kata kasar bahkan memaki.
"Se*tan kamu, kamu dimana sekarang? jangan macem-macem sama saya kamu," kata mertua.
"Saya ngomogn berapa ratus pak, Ubay selama sakit Ubay gak punya uang saya jual cincin saya yang beli sendiri, saya biayai Ubay saya gak pernah hitung-hitung. Rumah saya bantu untuk cicil saya gak pernah itung, karena apa? itu suami saya pak, itu kewajiban kita sebagai suami istri," jawab wanita.
"Ketemu sama saya kamu!," kata mertua lagi.
"Eh itu mobil siapa? Bukan punya lu," kata ayah mertua Putri.
Putri yang mendengar hal tersebut sontak tak terima dan memberikan reaksi marah.
"Ih Pak itu ada uang saya dari waktu berdua itu sampai dilunasin. Saya kerja," kata Putri.
"Udah gak usah banyak omong, panggil bapak lu ketemu sama gua malam ini," ujar mertua Putri.
"Saya mau ambil hak saya, itu mobil saya, kamu dimana," sambung ayah mertua Putri kekeh.
"Lah kok hak bapak sih? Hak dari mana, itu saya sama almarhum berdua (yang bayar), kita yang berjuang," tanya Putri kesal.