TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pencegahan kasus TBC terus digenjot Dinkes Kota Pekalongan.

Upaya promotif melalui sosialisasi masif dilakukan.

Pelaksanaan skrining gencar dilaksanakan demi terwujudnya eliminasi TB di 2030.

Pengelola Program TB Dinkes Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal mengatakan, penanganan penyakit TB sudah dilaksanakan secara maksimal.

Ini untuk percepat eliminasi, tidak mencari sedikit mungkin.

Justru harus mendapatkan orang-orang bergejala atau positif sebanyak-banyaknya agar segera diterapi untuk mengurangi risiko penularan kepada yang lain.

Baca juga: Pemkot Pekalongan Serahkan Santunan Jaminan Kematian Pekerja Rentan

Baca juga: 1.135 Keluarga di Kelurahan Bendan Kergon Pekalongan, Terima Bantuan Beras

"Dari target 1.018 kasus yang harus ditemukan, hingga saat ini sudah tercapai 80 persen atau sekira 813 kasus per 5 November 2023," kata Indayah Dewi Tunggal kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/11/2023).

Indayah mengungkapkan, kesadaran masyarakat saat ini cukup baik, namun masih ada beberapa masyarakat yang menganggap enteng atau belum tahu mengenai penyakit TBC.

"Kami bersama lintas sektor, dan elemen masyarakat terus berusaha melakukan kegiatan promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan dukungan dari Pemkot Pekalongan," ungkapnya.

Indayah berpesan kepada masyarakat bahwa penyakit TBC masih ada dan TBC bukan batuk biasa.

Tetapi juga TBC bisa sembuh dengan pengobatan yang teratur. (*)

Baca juga: Video Jelang Putusan MKMK Soal Kode Etik Hakim Konstitusi, Arif Sahudi: Posisi Saya Pasif

Baca juga: 9 Hakim Konstitusi yang Memutus Perkara Syarat Usia Capres Cawapres Dijatuhi Sanksi Teguran Lisan

Baca juga: Peran Ulama Dalam Pendidikan Politik Menuju Pemilu Damai 2024

Baca juga: Video Piala Dunia U-17, Timnas Spanyol Jalani Latihan Perdana di Lapangan Blulukan Colomadu