"Saya sudah wiyata bakti selama 19 tahun."
"Anak didik sekolah, murid saya sudah diangkat PPPK."
"Apa nggak sakit, sakit hati saya," kata Dwi Susilowati seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (8/11/2023).
"Masa ibu gurunya masih wiyata bakti, anak didik sudah diangkat PPPK," tambahnya.
Selain itu, Dwi juga merasa terbebani, ketika bersosialisasi dengan tetangganya.
Karena dia kerap ditanyai oleh para tetangga, kapan dia diangkat menjadi PPPK.
Baca juga: Disdik Sumedang Pecat Guru Olahraga Honorer yang Rudapaksa Murid Lelakinya
Baca juga: Viral Unggahan Slip Gaji Guru Honorer Sebesar Rp 285 Ribu Per Bulan: Alhamdulillah Wasyukurilah
"Selama 19 tahun wiyata bakti, sama tetangga-tetangga itu ditanya, sudah diangkat belum Bu?"
"Saya malu menceritakan," jelasnya.
"Malu karena setiap pagi berangkat, pulangnya sama, sama kayak PPPK dan PNS."
"Kalau ditanya belum diangkat kan malu jawabnya," tambahnya.
Pada tahun ini, pemerintah kembali membuka lowongan PPPK.
Namun, dia merasa kurang percaya diri.
Hal ini karena dia harus bersaing dengan peserta yang usianya jauh lebih muda dari dirinya.
Selain itu, peserta yang masih muda itu juga lebih terampil ketika mengerjakan tes berbasis komputer.
Untuk itu, dia meminta kepada pihak terkait agar masa pengabdian Dwi Susilowati selama 19 tahun ini dapat dipertimbangkan untuk mengikuti seleksi PPPK tahun ini.