Berita Semarang

Jika UMK Semarang Tak Sesuai Harapan Buruh, Mbak Ita Sudah Siapkan Skema Insentif

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menginginkan upah minimum kota (UMK) Semarang naik.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap upah minimum kota (UMK) Semarang naik.

Namun, jika kenaikan tidak sesuai yang diharapkan para buruh, pihaknya telah menyiapkan skema insentif bagi para buruh. 

Insentif itu berupa program-program yang dapat meringankan biaya hidup para buruh. 

Ita, sapaanya, mengatakan, program insentif yang sudah mulai diterapkan adalah program Pak Rahman (Pasar Murah dan Aman).

Baca juga: Harga-harga Naik, Mbak Ita Ingin UMK Semarang Naik: Kami Harap Ada Titik temu

Pelaksanaan program Pak Rahman sudah merambah ke perusahaan. Upaya ini dilakukan agar para buruh bisa mendapatkan sembako dengan harga murah. 

"Kami buat terobosan, perdana Pak Rahman digelar di Sango," tuturnya, Kamis (9/11/2023).

Ita mengaku, telah berkomunikasi dengan serikat buruh, pekerja, serta menawarkan program ini kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang untuk menggelar Pak Rahman keliling kawasan industri. 

Menurutnya, Pak Rahman akan membantu meringankan beban para pekerja dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok.

Harga kebutuhan pokok yang dijual di Pak Rahman jauh lebih murah dibanding di pasaran. 

"Beras 5 kilogram selisih Rp 10 ribu. Telor selisih Rp 6.000. Bawang merah, bawang putih juga selisih," sebutnya. 

Program ini, sambung dia, bisa menjadi bagian dari solusi jika UMK yang ditetapkan oleh provinsi nantinya tidak sesuai harapan buruh.

Selain program Pak Rahman, pihaknya juga menyiapkan insentif lainnya di bidang pendidikan dam kesehatan.

Misalnya, buruh yang memiliki anak banyak bisa dibantu dengan beasiswa pendidikan.

Di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan daycare rumah pelita. Buruh yang anaknya mengalami stunting bisa ditangani di rumah pelita. 

"Kami berandai-andai kalau (UMK) tidak sesuai keinginan pekerja, kami membantu support dengan insentif-insentif yang bisa kami lakukan," jelasnya. (eyf)

Berita Terkini