Berita Regional

Sosok Adrian Penyandang Disabilitas di Luwu yang Tetap Semangat Kejar Cita-citanya Jadi Arsitek

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Adrian (13) pelajar madrasah tsanawiyah (MTs) Bua kelas VII, tinggal di pinggir pantai Kampung Nelayan Dusun Campae, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. (Kompas.com-MUH. AMRAN AMIR)

Meskipun demikian, Adrian tetap semangat dan kadang ikut dalam kegiatan olah raga bersama teman-temannya.

“Di umur itu kakinya secara tiba-tiba mengalami cacat. Saya kira ada benda yang menusuk kakinya, tetapi tidak ada. Cuma masalah jalan memang agak lambat, 2 tahun baru bisa jalan,” terang Hajerah.

“Dia juga sering kena demam tinggi atau kejang-kejang sejak umur 3 tahun.

Kalau kena (kejang), kami bawa ke rumah sakit atau puskesmas, tapi syukurlah sekarang sudah tidak lagi,” tambah Hajerah.

Semangat Adrian untuk tetap sekolah menjadi motivasi bagi kedua orangtuanya untuk tetap menyekolahkan demi cita-cita anaknya.

Dengan keterbatasan Adrian dan keterbatasan ekonomi, orang tuanya berharap Adrian bisa mendapat bantuan berupa pemenuhan keperluan sekolah termasuk sepatu yang layak untuk Adrian sebagai penyandang disabilitas.

“Kalau ada yang bantu kami sangat berterima kasih demi membantu tercapainya cita-cita anak saya,” harap Mulyadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Adrian, Penyandang Disabilitas di Luwu yang Semangat Jadi Arsitek"

Berita Terkini