Berita Jateng

Wacana Penghapusan Insentif Guru Agama, Organisasi Profesi Guru dan Madrasah Diniyah Jateng Resah

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi bersama guru agama yang digelar oleh Pemprov Jateng saat kepemimpinan Ganjar Pranowo. Beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Organisasi profesi guru dan madrasah diniyah di Provinsi Jateng merasa resah.

Hal itu lantaran adanya wacana penghapusan insentif untuk guru agama di Jateng.

Mereka juga sangat berharap insentif dan bantuan operasional tidak dihapus dalam RAPBD 2024.

Dikatakan Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Provinsi Jateng, Kiai Haji Abdurrahman, meski nilainya tak terlalu banyak, namun bantuan tersebut sangat membantu.

Baca juga: 6 Adegan Film Siksa Neraka yang Membuat Netizen Begidik Ngeri, Keisha Alvaro juga Tak Luput

"Kami memohon agar dana insentif guru keagamaan dipertahankan, karena sangat membantu para pengajar," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (22/11/2023). 

Tak hanya FKDT Jateng, beberapa organisasi profesi guru lainnya juga menolak penghapusan wacana penghapusan bantuan tersebut.

Beberapa organisasi yang melakukan penolakan tersebut adalah Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Selain itu, Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) juga menolak adanya penghapusan.

Abdurrahman mengatakan, insentif guru keagamaan yang besarannya hanya Rp 100 ribu per bulan meringankan beban guru madin dan TPQ. 

“Kalau sampai dihapus alangkah kasihannya guru madin dan TPQ, baru berjalan lima tahun sudah dihapus, mungkin nanti akibatnya jadi tidak baik bagi guru-guru madin,” paparnya.

Ia mengungkapkan, sikap menolak realokasi insentif guru keagamaan telah dikomunikasikan dengan jajaran FKDT Jateng.

Di mana jumlahnya anggota FKDT di Jateng mencapai 80 ribu orang, komunikasi tersebut juga telah disampaikan ke jajaran Fraksi Partai PKB DPRD Jateng.

“Dana insentif tersebut juga sangat berguna kepada pendidikan islam di Jateng,” jelasnya.

Sementara itu Ahmad Nasihin dari Pergunu Jateng juga memohon kepada FPKB DPRD Jateng agar memperjuangkan keberadaan anggaran insentif guru keagamaan. 

Ia menilai tugas guru keagamaan sangat mulia dalam mencerdaskan anak bangsa sehingga insentif guru keagamaan harus dipertahankan.

Halaman
123

Berita Terkini