Pertemuan mereka berawal dari sebuah acara live streaming pada tahun 2020 lalu yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual furnitur.
Kemudian mereka bertemu lagi di sebuah hotel di Chengdu, tempat keduanya diduga melakukan hubungan badan.
Menurut China Daily, suami Cai, Qian, mengetahui perselingkuhan ini dan meyakinkan istrinya untuk mengajak Zhang berkencan lagi.
Pada April 2021, Zhang dan Cai bertemu lagi di Fujian, dan Qian memfilmkan mereka saat berkencan dan berhubungan.
Pasangan suami istri tersebut kemudian menggunakan rekaman ini untuk memeras Zhang.
Hingga akhirnya Qian mendapatkan uang pemerasan awal sebesar 2 juta yuan.
Setengah dari jumlah tersebut dibayar dengan menggunakan furnitur kayu mahoni yang mahal, ungkap SCMP.
Meskipun Zhang mencapai kesepakatan untuk membayar uang pemerasan, Zhang pun membatalkan kesepakatan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Meskipun pasangan tersebut sekarang menghadapi tuduhan pemerasan, Zhang belum bebas dari hukuman karena masyarakat telah menyatakan kemarahan atas tindakannya, dan juga bertanya-tanya dari mana biksu tersebut memperoleh uangnya.
Menanggapi protes masyarakat, perwakilan dari Biro Urusan Etnis dan Agama Kota Chengdu mengatakan kepada Chinese Business View:
"Kami saat ini sedang menunggu keputusan pengadilan.
“Sesuai peraturan kami, kami telah menangguhkan jabatan kepala biara di kuil."
"Setelah kasus peradilan selesai, kami akan melanjutkan tindakan dan penyelidikan.”
Selain itu, penyelidikan juga sedang dilakukan untuk menentukan apakah dana kuil digelapkan dalam insiden pemerasan Zhang.
Namun, kemarahan masyarakat belum mereda, dan mereka melimpahkannya ke sosial media.
Baca juga: Pelarian Eks Pasukan Cakrabirawa, Ada Yang Jadi Biksu Hingga Petani di Thailand Usai G30S PKI