Padahal Argentina bukan tim kaleng-kaleng dan diisi talenta muda yang dilirik banyak klub besar Eropa.
Jalannya Pertandingan Argentina vs Mali
Mali langsung menyerang sejak awal pertandingan.
Kekalahan atas Prancis beberapa haru yang lalu sepertinya telah dilupakan.
Para pemain Mali tampak bermain leluasa memainkan sepakbola khas Afrika yang mengandalkan kecepatan dan skil individu.
Hal ini membuat pemain Argentina kesulitan membangun serangan.
Bahkan Mali mendominasi permainan dan membuat Argentina tak berdaya.
Keganasan serangan yang diperlihatkan Argentina saat melawan Jerman di semifinal tak terlihat.
Mau tak mau mereka harus tertinggal lebih dulu lewat gol Ibrahim Diarra menit ke-9.
Memanfaatkan ruang bebas di depan kotak penalti, Diarra melepaskan tendangan keras yang tak bisa dihalau Florentin.
Skor menjadi 0-1 untuk Argentina vs Mali.
Dalam kondisi tertekan dan tertinggal, Argentina masih mencadangkan Claudio Echeverri.
Padahal Tim Tango butuh kreativitas di lini tengah dan penyerangan karena striker Ruberto hampir tak pernah mendapat operan bola.
Mali yang memimpin satu gol tak menghentikan momentumnya.
Mereka terus menggempur dan berkali-kali melepaskan tendangan keras.