Ita, sapaan akrabnya, mengatakan, pemberian dana kerohiman itu tak terlepas dari seluruh pihak.
Baik pemerintah pusat, provinsi, jajarannya di Kota Semarang hingga warga yang menerima keadaan.
"Matur nuwun kepada masyarakat Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan tol dan kolam retensi ini," ujar Mbak Ita.
Mbak Ita berharap pembangunan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung.
Penyelesaian program tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura.
Selain itu, kolam retensi yang dibangun seluas 250 hektare diharapkan menjadi salah satu tempat untuk penampungan atau pengendalian rob maupun banjir.
"Musim hujan pastinya deg-degan mulai dari kami sampai ke teman-teman dinas sampai perangkat wilayah Genuk, Semarang Utara maupun ke Semarang Timur," kata Mbak Ita.
Menurutnya, sekira dua tahun ke depan, pembangunan yang sudah mulai dilakukan dari sisi Semarang, tepatnya di dekat makam Syeh Jumadil Kubro dan sisi Sayung Demak segera selesai.
Kuncinya, kata dia, dengan kolaborasi.
Pihaknya mengakui berbagai program pembangunan dapat lebih cepat terselesaikan, utamanya penanganan rob dan banjir di wilayah Genuk dan Pedurungan. (*)
Baca juga: Sertijab Kasat Binmas Polres Karanganyar, Ini Pesan AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy
Baca juga: Mulai 20 Desember 2023, Loket Tiket dan Layanan Pelanggan Stasiun Purwokerto Pindah di Gedung Baru
Baca juga: BREAKING NEWS, Imam Triyanto Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi KONI Kudus
Baca juga: Ini Progres Pembangunan 2 Rumah Pompa di Margadana Kota Tegal, Fungsinya Atasi Masalah Banjir