Berita Regional

Sosok Opan Sopandi, Guru Ngaji Yang Cabuli 15 Santriwati Cuma Bisa Makan Daun Selama Buron

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang guru ngaji yang cabuli santri di Purwakarta 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Inilah tampang guru ngaji bernama Opan Sopandi (46) yang kabur usai mencabuli 15 santriwati.

Setelah buron selama 4 minggu, akhirnya pelaku tertangkap di kebun.

Selama masa pelariannya dari kejaran polisi, pelaku hanya makan daun-daunan dari lingkungan sekitar.

Baca juga: Akal Bulus Guru Ngaji Cabul dari Purwakarta, Janjikan Ilmu Spiritual Demi Puaskan Nafsu Bejatnya

Diketahui pencabulan itu terjadi di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pelaku yang merupakan seorang guru ngaji bernama Opan Sopandi (46).

Dalam kasus ini, pelaku sudah diamankan polisi, atas laporan dari orang tua korban.

Parahnya, pelaku sudah melakukan aksi bejat ini selama 4 tahun.

Sosok ustaz cabul di Purwakarta, Opan Sopandi (46) yang berhasil diringkus aparat kepolisian pada Senin (25/12/2023). ((Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Opan ditangkap pada Senin (25/12/2023), setelah sempat kabur selama dua minggu.

Keberadaan Opan pertama kali diketahui warga Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam.

Selama dua minggu dalam pengejaran polisi, Opan bersembunyi di kebun yang tak jauh dari rumahnya.

"Setelah mendapatkan informasi dari warga, kami akhirnya menerjunkan tim untuk menangkap pelaku."

"Pelaku selama ini bersembunyi di kebun yang tak jauh dari rumahnya."

"Pelaku bertahan sekitar dua minggu di tempat persembunyian," kata Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Senin, dilansir TribunJabar.id.

Tampang Opan Sopandi, guru ngaji di Pondok Pesantren Miftahul Huda di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta. Opan menjadi tersangka pencabulan dan persetubuhan pada para santri (deanza falevi/tribun jabar)

Edwar mengatakan, dari data sementara, tercatat ada 15 orang yang menjadi korban pencabulan yang dilakukan Opan.

"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun, kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," ujarnya.

Saat melancarkan aksinya, Opan menjanjikan korban mendapat ilmu spiritual, diwartakan TribunJabar.id.

Selain itu, pelaku juga mengancam ilmu itu akan hilang apabila korban melaporkan perbuatan pelaku kepada orang lain.

"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," jelasnya.

Selama dua minggu bersembunyi di kebun, Opan mengonsumsi umbi-umbian dan daun-daunan untuk bertahan hidup.

"Makan singkong, ubi, sama daun-daun di kebun," kata Opan, Senin, dilansir TribunJabar.id.

Ia mengaku melihat polisi yang selama dua minggu mencari keberadaannya.

Untuk itu, Opan memilih bertahan di kebun dan makan seadanya agar keberadannya tak terendus polisi.

Namun, persembunyiannya itu akhirnya diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke polisi.

Opan akhirnya diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan.

Awal Kasus Terungkap

Dikutip dari TribunJabar.id, kasus pencabulan ini dilaporkan pada Sabtu (9/12/2023) lalu, setelah seorang korban bercerita kepada orang tuanya.

Dari keterangan korban, pelaku telah melakukan perbuatan bejatnya itu selama empat tahun.

"Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu dari tahun 2019 sampai Maret 2023," ujar Edwar saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu.

Edwar menuturkan, aksi bejat pelaku itu dilakukan di rumahnya yang dijadikan tempat belajar mengaji.

Perbuatan cabul pelaku itu membuat warga setempat geram.

Sejumlah warga desa merusak sebuah bangunan pondok pesantren tempat pelaku mengajar.

Akibat tindakan anarkis warga desa itu, kaca bangunan rusak setelah dilempari dengan batu.

Baca juga: Kisah Pelarian Guru Ngaji yang Cabuli 15 Muridnya, Makan Ubi dan Buah AkhirnyaTertangkap Juga

Batu dan tanah juga berserakan di dalam ruangan yang digunakan para santri untuk mengaji.

"Awalnya ya itu kan muridnya, di masjid ini murid dia, suruh ngaji."

"Kok heran ada peristiwa ini, sama dia (pelaku) malah diperkosa, dicabuli," kata Cucu, kerabat korban. (*)

Berita Terkini