"Nyariknya susah harus melewati lumpur dan rob setengah meteran karena biasanya tanaman magrove ada di tengah rob," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa buah magrove atau Pedada tidak hanya diolah menjadi Brayo Blendrang saja, melainkan bisa dijadikan agar agar juga.
"Kalau tidak suka menikmati seperti ini (Brato Blendrang) buah magrove bisa diolah agar agar ataupun puding yang disukai anak kecil," jelasnya.
Untuk rasa olahan buah magrove ini lebih cenderung seperti jagung ataupun singkong yang hambar dengan sedikit rasa pahit jika dinikmati tanpa campuran parutan kelapa, gula dan garam.
Selain itu Brayon Blendrang dipercaya masyarakat berkasiat untuk menyembuhkan sakit perut.
"Biasanya kalau perutnya sakit makan ini bisa sembuh," tutup Sutikah.
Disisi lain, Bupati Demak Eisti'anah mengatakan bahwa ini adalah hasil kreatif dan kebudayaan khas dari Desa Surodadi.
Ia menjelaskan bahwa tanaman Magrove memiliki khasiat yang cukup banyak.
"Yah alhamdhulilah ini tradisi harus dilestarikan, apalagi tanaman magrove memiliki khasiat cukup banyak mulai dari akar hingga buahnya bisa dimanfaatkan," kata Bupati Demak.(Ito)