TRIBUNJATENG.COM, PATI - Berikut ini video Tolak Kenaikan PBB, 5 Ribu Santri Pati Siap Ikut Unjuk Rasa 13 Agustus
Ribuan santri Kabupaten Pati bakal ikut serta dalam aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025.
Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan Pemkab Pati yang menyesuaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Para santri yang akan ikut berunjuk rasa tergabung dalam Aliansi Santri Pati untuk Demokrasi (ASPIRASI).
Mereka mengatakan, bakal mengerahkan setidaknya 5 ribu santri dari berbagai penjuru Kabupaten Pati untuk ikut serta dalam unjuk rasa tersebut.
Koordinator Umum ASPIRASI, Sahal Mahfudh menegaskan, aksi akan berjalan damai dan telah diberitahukan secara resmi kepada Polresta Pati.
“In syaa Allah, kami akan membawa sekira lima ribu santri dari seluruh penjuru Pati."
"Ada yang dari Pati Utara, Selatan, Timur, Barat, juga dari Margoyoso, Cluwak, Tayu, Sukolilo, Kayen, Gabus, Batangan, Juwana, hingga Pati Kota,” ujar Sahal, Rabu (6/8/2025).
Sahal mengatakan, temuan di lapangan, lonjakan PBB-P2 di beberapa wilayah bahkan mencapai 250 hingga 1.000 persen.
Menurut dia, hal ini tidak adil dan sangat menyulitkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
“Kami minta kenaikan pajak ini ditinjau ulang."
"Kalau pun harus naik, sewajarnya saja, 10 sampai 20 persen itu masih logis,” tegas dia.
ASPIRASI juga menyoroti rencana renovasi Masjid Agung Baitunnur Pati yang menelan anggaran hingga Rp15 miliar.
Mereka mempertanyakan urgensi proyek tersebut di tengah berbagai kebutuhan mendesak masyarakat.
“Masjidnya masih kokoh dan bagus, mengapa mesti direnovasi dengan biaya sebesar itu?"