TRIBUNJATENG.COM - Hujan jadi saksi saat FCB (22) pamit mau berangkat kuliah.
Ibunya memperhatikan saat buah hatinya menyeberang jalan lalu masuk angkot.
Ternyata itulah saat terakhir pertemuan sang ibu dengan FCB.
Dia ditemukan tewas karena tertemper Kereta Api Pangrango Sukabumi-Bogor pada Selasa (9/1/2024) sore.
Baca juga: Sosok Oman Marbot Masjid Dipaksa Ngaku Perampok, Dipukuli hingga Ditembak, Kini Dapat Rp 222 Juta
Baca juga: Nahas, Bayi 3 Tahun Tewas Terbakar saat Kebakaran Rumah di NTB
Peristiwa yang merenggut nyawa itu terjadi sekitar pukul 17.43 WIB di Kampung Paledang, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Saat kejadian, kereta api mengarah dari Stasiun Cisaat menuju Stasiun Karangtengah, Cibadak, Sukabumi.
Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup di rel kereta api.
Perempuan tersebut mengenakan celana hitam, baju hitam, berkerudung dan memakai masker.
Selain itu ditemukan tas hitam dan sandal jepit warna ungu di lokasi kejadian.
Belakang diketahui korban adalah FCB (22), warga Jalan Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum kejadian, saksi sempat melihat korban turun dari angkutan umum jurusan Cibadak-Cisaat di Gang Ojek Cicantayan.
"Jadi sekitar pukul 15.30 WIB korban turun dari angkot, lalu naik ojek tujuan Kampung Paledang. Bahkan di sekitar lokasi korban sempat membeli makanan ringan," tutur Camat Cicantayan, Anwari pada Rabu (10/1/2024).
Setelahnya, pukul 18.40 WIB, seorang tukang ojek melihat wanita itu tergeletak di rel kereta api.
"Kemudian langsung melakukan penangan evakuasi dari unsur kepolisian, TNI, PMI, dan warga sekitar. Lalu dievakuasi ke RS Sekarwangi," kata Anwari.
Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepul Rahman, belum bisa memastikan kronologi kejadian, apakah ada unsur kesengajaan.