"Kaitan itu, kasusnya masih dalam penyelidikan," ucapnya.
"Saya pikir masih di kampus"
Kepergian FCB meninggalkan duka yang mendalam untuk sang ibu, NS (47).
Ia bercerita di hari kejadian, anaknya pamit meninggalkan rumah seperti biasanya.
"Biasa, pamit jam tiga sore, katanya mau ke kampus. Saat itu hujan. Saya lihatin nyebrang sampai naik angkot. Sampai malam belum pulang," ucap NS kepada wartawan di RS Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Rabu (10/1/2024) dini hari.
"Pada saat berangkat bawa peralatan seperti biasanya mau ngampus. Bawa laptop, bawa tas. Begitu pamit, biasa," kata dia.
Ia mengaku sempat khawatir saat anaknya tak kunjung pulang.
Dia pun mencoba menelepon anaknya, tapi ternyata ponselnya ada di rumah.
"Ibu pikir sudah nyampai kampus dan masih belajar di kampus. Sampai malam belum pulang ditelepon enggak diangkat, ternyata hapenya di rumah," tuturnya.
Di tengah kecemaasan, ia melihat ada status kecelakaan di media sosial.
Ia pun bergegas menuju ke rumah sakit dan bener saja yang menjadi korban adalah anaknya.
"Saya lihat ada status teman anak saya katanya ada kecelakaan, lihat dari Facebook, sudah dibawa ke rumah sakit. Penasaran, ibu langsung ke Sekarwangi, memastikan," ucapnya.
Dia mengungkapkan, anaknya tersebut cenderung pendiam, agak tertutup, dan tidak bercerita kalau ada masalah.
"Enggak mau curhat sama orang tua. Kalau ada masalah di luaran ibu enggak tahu masalahnya apa dan seberat apa, sehingga sampai kejadian itu," ucap dia. (TribunJabar.id)