Alasan jual ginjal
Setelah itu, Erfin mendatangi ketua partai di Bondowoso.
Ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD.
Alasannya, Erfin terkenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.
“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.
Namun, ketua partai itu meyakinkan dirinya akan membantu dengan berbagai program.
Hal itu membuat Erfin sepakat untuk maju sebagai Caleg.
“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.
Selanjutnya, Erfin bertemu dengan temannya yang juga menjadi Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.
“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” jelas dia.
Ia mengaku setelah terjun ke lapangan, banyak usulan dan harapan dari masyarakat.
Namun tak dipungkiri, ada sejumlah warga yang juga menanyakan soal uang.
Hal iniang membuat dirinya menyadari modal kebaikan saja tidak cukup menjadi caleg.
Ingin mengabdi ke masyarakat
Selain untuk biaya pemenangan kampanye, Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengadi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Baca juga: Selalu Ditanya Wani Piro Bikin Erfin Mau Jual Ginjal Buat Nyaleg, Dulu Jual Warisan saat Jadi Kades
"Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat," kata Erwin dilansir dari TribunJabar.id.
Lebih lanjut, Erfin mengatakan anak dan istrinya sudah setuju ia akan menjual ginjalnya.
"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," kata Erfin Dewi Sudanto. (*)