Tidak hanya itu, kepolisian sempat menutup arus lalu lintas sekitar 30 menit.
Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno mengatakan, bahwa olah TKP ini menggunakan alat 3D laser scanner.
Alat 3D scanner memang lazim dipakai untuk olah TKP kecelakaan.
Praktik yang dilakukan saat menggunakan alat 3D scanner, petugas mengambil sejumlah titik pengambilan video. Masing masing titik antara satu dengan lainnya berjarak beberapa meter.
Lewat metode tersebut akan didapatkan video rekonstruksi kecelakaan baik sebelum, saat kejadian, sampai setelah peristiwa tersebut terjadi.
"Untuk menindaklanjuti kejadian lakalantas tunggal bus Shantika yang terjadi pada hari Minggu (21/1/2024) pukul 12.30 WIB, di KM 320 jalur A kami dibantu oleh tim TAA dari subdit Gakum Polda Jateng melaksanakan olah TKP," kata Kasatlantas Polres Pemalang AKP Budi Prayitno kepada Tribunjateng.com.
Pihaknya menjelaskan, saat ini penyidik anggota Satlantas Polres Pemalang belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus, dikarenakan saat ini dirujuk di RSUD Kudus.
"Kita belum bisa memeriksa yang bersangkutan, jadi kita masih belum bisa menetapkan tersangka," jelasnya.
AKP Budi membenarkan, ada dua sopir dalam bus tersebut.
Namun saat kejadian salah satu sopir istirahat di bagian belakang bus. (Dro)