Berita Karanganyar

KPU Karanganyar Simulasi Kedua Proses Pemungutan dan Penghitungan Suara

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Daniel Ari Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilih memasukan surat suara ke dalam kotak suara DPRD kabupaten saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Aula Hotel Permata Sari Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Rabu (31/1/2024).  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karanganyar kembali menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 untuk kali kedua.

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara kedua kali ini digelar di Aula Hotel Permata Sari Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada Rabu (31/1/2024). Dalam simulasi kali ini, KPU Karanganyar melibatkan para petugas baik itu PPS dan PPK di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Salah satu peserta simulasi yang termasuk pemilih pemula, warga Desa Harjosari Kecamatan Karanganyar, Deta Denita merasa senang dapat berkontribusi dalam pesta demokrasi pada tahun ini. Secara keseluruhan, perempuan tersebut tidak mengalami kendala berarti mulai dari masuk TPS hingga mencelupkan jari tangan ke tempat tinta usai memasukan surat suara ke masing-masing kotak suara.

"Kesulitan tadi agak lama melipat, surat suara yang lebar itu. DPRD kabupaten, provinsi dan DPR RI, soalnya ini baru pertama," katanya kepada Tribunjateng.com usai mengikuti simulasi, Rabu siang.

Ketua KPU Karanganyar, Daryono mengatakan, simulasi kedua ini sekaligus simulasi terakhir sebelum pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Ada 235 pemilih yang terlibat dalam simulasi kali ini. Mereka merupakan PPS dan PPK yang tersebar di Kabupaten Karanganyar.

"Tujuannya supaya semakin menguatkan pemahaman dan pengetahuan, juga antisipasi untuk pemetaan pemungutan suara nanti," terangnya.

Dia menuturkan, belum ada kendala selama pelaksanaan simulasi kali ini. Ada 5 surat suara yang digunakan dalam simulasi kedua. Akan tetapi dalam penghitungan suara hanya DPRD provinsi dan Pilpres-Wapres yang akan dilakukan simulasi penghitungan.

"Kalau semua terlalu memakan waktu banyak. Kita mengikuti contoh surat suara yang dipakai untuk simulasi. Untuk surat suara presiden ada 4 kolom. Tidak ada gambar dan hanya nama buah, tidak ada nama paslon," tutur Daryanto.

Melalui simulasi kali ini pihaknya berharap mendapatkan gambaran untuk durasi pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara dari awal hingga selesai. (Ais).

 

Berita Terkini