Tanggapi Guntur Soekarnoputra soal Jokowi, TKN Pastikan Prabowo-Gibran Rangkul Semua

Penulis: budi susanto
Editor: Vito
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Rezza Artha

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, sekaligus putra sulung mantan Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra, soal nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila pasangan Ganjar-Mahfud memenangkan pilpres 2024 menuai polemik.

Diketahui, Guntur saat membuka acara relawan pimpinannya dalam acara bertajuk "Rock and Roll Day’s", di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro No. 72, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1), menyatakan, "Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah."

Hal itu terkait dengan kondisi saat ini dengan banyaknya usulan dan desakan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi. "Ada yang minta ini, minta itu. Sudahlah, kita lupakan itu dulu," tukas Guntur.

Menanggapi hal itu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rezza Artha menekankan dua hal. Pertama, ia Rezza berharap semua masyarakat Indonesia memaklumi, mengingat Guntur yang dinilai sudah sepuh.

"Mungkin beliau lagi jengkel atau apa, sehingga mengeluarkan pernyataan yang sangat bernuansa emosional dan arogan," ujarnya, dalam siaran tertulis, Rabu (31/1).

“Mohon diingat Pak Guntur, bahwa Pak Jokowi ini dipilih rakyat, dan approval rating beliau tembus 80 persen, artinya beliau dicintai rakyat. Mari kita hormati beliau sebagai simbol negara, dan hormati hak-hak politik beliau dan keluarganya sebagai warga negara. Siapapun tak bisa semena-mena terhadap siapapun di Indonesia yang negara hukum ini,” sambungnya.

Kedua, Rezza menyampaikan, nuansa serupa justru sama sekali tidak terjadi di pihak Prabowo-Gibran, baik di pihak TKN maupun pendukung dan simpatisan paslon nomor urut 2.

“Kami di 02 ini justru sebaliknya. Kami justru berharap apabila Prabowo-Gibran nanti terpilih, maka baik itu Mas Anies, Cak Imin, Mas Ganjar, dan Pak Mahfud akan kami ajak bekerja bersama-sama membangun bangsa.

"Saya kira justru inilah sikap negarawan yang diajarkan Pak Jokowi selama ini. Pak Jokowi baik hati, tidak memusuhi maupun mengerdilkan semua komponen bangsa, apalagi ngapa-ngapain pihak lain, tidak," tambahnya.

Hal itupun disebut selaras dengan sikap yang ditunjukkan Jokowi ketika memenangkan pilpres 2019 yang justru merangkul Prabowo dan Sandiaga Uno, meski sempat menuai pro-kontra baik, di kalangan pendukung Jokowi-Ma’ruf maupun pendukung Prabowo-Sandiaga.

Namun, Rezza menyatakan, hal itu akhirnya disadari banyak pihak bahwa persatuan antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga itulah yang membuat bangsa ini semakin kokoh, terutama ketika berhasil melalui badai pandemi covid-19 yang merontokkan banyak perekonomian negara di dunia.

"Bukan hanya paslon 01 dan 03 yang berharap dirangkul, tetapi juga tokoh-tokohnya, seperti Pak Surya, Bu Mega, Mas Sandiaga, hingga Pak Hary Tanoe itu nanti saya rasa juga sangat potensial diajak bersama-sama membangun Indonesia. Kita ini negara amat besar, tak bisa diurus sendirian,” paparnya. (Tribun Jateng/Budi Susanto/Eka Yulianti Fajlin)

Berita Terkini