Travel

Rekomendasi Kuliner Lentog Tanjung Khas Kudus, Rp 6 Ribu Perporsi Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muntiah pedagang lentog tanjung di Sentra Lentog Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus sedang menyiapkan dagangannya, Minggu (4/2/2024).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kuliner Lentog Tanjung sebagai satu di antara makanan khas Kabupaten Kudus masih menjadi primadona di kalangan masyarakat.


Harga yang murah dengan isian makanan cukup lengkap menjadikan Lentog sebagai kuliner merakyat bagi para pecintanya. 


Di Kabupaten Kudus, terdapat sentra lentog berada di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati.


Di dalamnya terdapat belasan pedagang lentog dari kalangan warga sekitar. Satu di antaranya adalah Muntiah (39).


Sentra lentog tersebut kerap menjadi jujukan masyarakat dari luar daerah yang ingin mencicipi salah satu makanan khas Kota Kretek itu. 


Biasanya ramai pengunjung ketika weekend sejak pagi hingga siang hari.


Soal harga, lentog tanjung dijual Rp 6.000 per porsi. Isiannya cukup variatif, mulai dari lontong yang dipotong-potong kecil, tahu, tempe, olahan sayur nangka muda, disiram dengan kuah santan. 


Bisa juga ditambah telur bacem, aneka sate-satean, kerupuk, dan beberapa jenis makanan pendamping lainnya. 


Saat ditemui di kiosnya, Muntiah mengatakan, usaha lentog tanjung yang ditekuni merupakan warisan dari keluarga. Diperkirakan sudah berlangsung lebih dari 25 tahun sejak pertama kali jualan keliling. 


Dia menyebut, awal mula usaha lentog dirintis oleh orangtua suaminya dengan cara dipikul berkeliling sampai ke Kota Kudus.


Kala itu sistem penjualan lentog belum terpusat pada satu wilayah, sehingga masing-masing pedagang harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.


"Awalnya waktu keluarga suami saya jualannya harus keliling sampai ke kota. Kemudian diteruskan suami sampai akhirnya jualan menetap di sentra lentog," terangnya, Minggu (4/2/2024).


Dia menyebut, kuliner lentog cocok untuk menu sarapan pagi dan siang hari. 


Terkadang ada konsumen yang makan lebih dari satu porsi, terutama saat waktu makan siang hari. 


Pada hari-hari biasa lentog buatan Muntiah bisa laku hingga 200 porsi. 

Halaman
12

Berita Terkini