Berita Kudus

Debit Air Bendung Wilalung Kudus Tembus 1.100 m³/detik, Pintu Pengendali Banjir Dibuka 30 Cm

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PJ Bupati Kudus, M Hasan Chabibie bersama BPBD mengecek debit air di bendung pengendali banjir Wilalung, di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (7/2/2024) siang.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Debit air di bendung pengendali banjir Wilalung, di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (7/2/2024) pagi, tembus 1.100 m⊃3;/detik.

Meningkatnya debit air karena dampak curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Grobogan, Blora, dan beberapa wilayah sekitar.

Staf Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna), Nur Kholis mengatakan, tingginya debit air mencapai 1.100 m⊃3;/detik diukur dari Bendung Klambu menjadikan situasi saat ini dalam keadaan waspada. 

Upaya pegendalian banjir sudah dilakukan dengan membuka pintu pengendali banjir di pintu nomor 8.

Sejauh ini sudah dilakukan pembukaan hingga 30 sentimeter dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Cek Bendung Wilalung, Ketua DPRD Kudus Masan: Harus Siaga, Semua Kemungkinan Terjadi

Baca juga: Pintu Pembuangan Air di Undaan Lor Kudus Ambrol, Ketua DPRD Usulkan Ganti

"Kalau untuk debit air mengikuti debit air Bendung Klambu."

"Statusnya saat ini waspada."

"Sudah dilakukan upaya pengendalian banjir dengan membuka pintu ke arah Sungai Juwana."

"Kemarin sudah sampai 20 sentimeter, ada penambahan 10 sentimeter, sampai hari ini total 30 sentimeter," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/2/2024).

Selain itu, kondisi di Bendung Wilalung sudah ada penumpukan sampah.

Namun, saat ini belum bisa diambil mengingat debit air masih tinggi.

Jika dipaksakan dikhawatirkan terlalu berisiko bagi petugas.

Nur Kholis menambahkan, sejauh ini masih terjadi limpasan air di wilayah Bendung Wilalung. 

Pihaknya memprediksi debit air masih tinggi hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Baca juga: DPRD Kudus Sentil Pj Bupati dan Kepala OPD, Program Kerja APBD 2024 Tak Kunjung Dijalankan

Baca juga: One Action One Tree, Upaya Menjaga Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Petani di Patiayam Kudus

"Kalau prediksi di lihat dari laporan dari Bendung Dumpil, Sedadi, Sidorejo, serta Bendung Klambu ada pergerakan positif."

"Dompil laporan sudah ada penurunan, Sedadi juga ada penurunan."

"Namun, belum sampai Klambu, karena butuh waktu memang," ujarnya.

Dia memprediksi dalam beberapa jam ke depan debit air di Bendung Klambu akan menurun.

Dengan catatan wilayah Blora dan Grobogan tidak terjadi hujan kembali.

Dengan menurunnya Bendung Klambu nantinya berimbas pada kondisi debit air di Bendung Wilalung yang juga mengalami penurunan. 

"Perjalanan air butuh waktu sekira 7 jam."

"Dampaknya di Bendung Klambu mungkin sore dengan catatan kalau tidak hujan," ujarnya.

Sementara itu, jalur alternatif dari Kudus ke Demak yang melintasi Bendung Wilalung masih dibuka. 

Mengingat jalur tersebut merupakan jalur ekonomi masyarakat agar roda ekonomi masyarakat Kudus dan Demak tetap berjalan.

"Belum ada instruksi terkait jalan alternatif di Bendung Wilalung."

"Yang jelas kami tetap imbau agar masyarakat lebih berhati-hati ketika melintasi jalur tersebut," imbaunya. (*)

Baca juga: Rudianto Divonis Penjara Seumur Hidup, Pelaku Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas

Baca juga: Begini Jadinya Kalau Bapak-Anak Lulus dan Wisuda Bareng, Potret Langka di UIN Walisongo Semarang

Baca juga: Rindu Sosok Frets Butuan di Persib, Bojan Hodak: Belum Ada Pemain Bertipe Game Changer

Baca juga: Pemilu 2024, 26 TPS Rawan Rob di Kota Semarang

Berita Terkini