Peristiwa tersebut ternyata diunggah oleh WNA Prancis itu ke media sosial dan viral.
Pelaku disebut tak ikut Bimtek
Bambang mengklaim, persoalan itu telah diselesaikan melalui mediasi yang dipimpin oleh Kepala Desa (Kades) Ngadisari.
"Pemuda yang diadukan oleh WNA Prancis tersebut merupakan warga Desa Ngadisari," katanya.
Bambang menyebutkan bahwa pemuda itu tak pernah mengikuti bimbingan teknis yang sering digelar untuk stakeholder wisata Bromo.
Dalam bimtek yang diselenggarakan, termuat materi soal standar pelayanan bagi wisatawan Bromo.
"Dan sepertinya pemuda yang dikeluhkan WNA Perancis tersebut tidak pernah kut bimtek yang digelar di Pemkab Probolinggo," ujar dia.
Minta maaf
Bambang mengungkapkan persoalan antara WNA Prancis dengan pemuda itu telah diselesaikan.
"Pemuda warga Ngadisari sudah meminta maaf dan wisatawan asing tersebut juga sudah memaafkan, artinya masalah itu sudah selesai dan clear," ujar dia.
Pemuda tersebut juga telah membuat pernyataan tertulis untuk tak mengulangi perbuatannya dan dibina oleh Kades Ngadisari.
Pemkab Probolinggo meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Atas nama pemerintah Kabupaten Probolinggo, kami meminta maaf terhadap wisatawan asal Perancis tersebut, mudah-mudahan peristiwa itu tidak terulang," harapnya.
Penjelasan Kades
Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono mengaku bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar sebulan lalu.