“Para pemilih pemula ini harus memperoleh pelajaran berharga, bahwa Pemilu adalah bagian dari politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Ia pun mengajak elit parpol maupun tim sukses, tidak menciptakan citra bahwa KPU tak berintegritas dalam mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil.
Pemikiran atau praktik mendelegitimasi hasil Pemilu, justru makin membahayakan keberlanjutan demokrasi,
“Bila prasangka didahulukan, maka apapun menjadi salah. Dalam konteks Pemilu, jangan sampai ada pihak yang melontarkan isu baik di media massa dan media sosial, terdapat kecurangan, ini berbahaya bagi demokrasi dan keutuhan bangsa,” tegas Hasyim Nasution.
Politik hari ini, jangan sampai diwarnai dengan ketidakdewasaan dalam menyikapi hasil Pemilu, “Pesta demokrasi merupakan ajang sportivitas bukan menghalalkan cara untuk menang. Sebab, yang paling pertama menjadi korban dalam pertarungan para elit politik adalah rakyat itu sendiri,” ungkapnya.
Para elit politik bisa cepat berdamai, tapi para pengikutnya akan terus bermusuhan. Untuk itu, Hasyim mengimbau semua pihak untuk menegakkan demokrasi, menciptakan Pemilu yang damai, dan tidak berlebihan dalam menanggapi hasil hitung cepat. (*)
Baca juga: LDII Ikut Karya Bhakti & Bakti Sosial TNI-Polri dan Pemerintah di Makoramil 09/Ngaliyan Semarang
Baca juga: Ketum DPP LDII Ajak Sikapi Debat Capres-Cawapres dengan Kepala Dingin
Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan : Memperkokoh Kesadaran Warga LDII di Banjarnegara
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Indonesia, DPP LDII, Atus Syahbudin : Alam Sering Dikalahkan dan Dikorbankan