TRIBUNJATENG.COM - Suara pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak lebih dari 50 persen di Solo, Jawa Tengah. Kondisi yang sama juga terjadi di Bali.
Padahal mestinya di atas kertas, paslon nomor urut 03 ini unggul di dua daerah yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng tersebut.
Hal ini disampaikan Aria Bima mengenai adanya anomali selisih suara antara pemilihan legislatif (Pileg) PDIP lebih besar ketimbang Ganjar-Mahfud.
"Solo rekapnya sudah di atas 50 persen legislatif, kemudian Boyolali di atas 60 persen. Kenapa Pak Ganjar memperoleh suara di Kota Solo tidak lebih dari 50 persen," kata Aria dalam jumpa pers di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Baca juga: Update Hasil Real Count Pilpres 2024 Kota Magelang Prabowo-Gibran Unggul, Disusul Ganjar-Mahfud
Baca juga: Mengaku Dipukul Ketua DPC Gerindra Wonosobo, Anak Caleg di Wonosobo Lapor ke Polisi
Karenanya, Ketua Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud ini mengaku heran dengan perolehan suara tersebut.
"Ini yang saya sebut anomali. Ada sesuatu yang terjadi di luar kemampuan saya yang seluruh timses partai maupun relawan Aria Bima adalah sekaligus timses Pak Ganjar-Mahfud," ujar Aria.
Di sisi lain, kata Aria, Bali yang merupakan basis PDIP juga mengalami hal serupa.
Di mana, dalam survei sebelumnya Ganjar-Mahfud diprediksi menang dengan angka 70 persen.
"Semua survei di atas 70, semua survei Bali. Bahkan saya tidak menjadwalkan Pak Ganjar, Pak Mahfud ke Bali karena saya anggap sudah aman," ungkapnya.
"Tidak ada satu pun kabupaten yang Pak Ganjar bisa menangkan, kenapa? Ini sudah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com