“Sama sekali saya tidak tahu, persisnya enggak tahu. Soalnya, yang saya tahu, mereka memang sering pada bercanda di sini. Jadi, benar-benar kejadian itu saya enggak tahu,” kata Hermawati, Selasa (20/2/2024).
Meski begitu, mereka membenarkan bahwa hampir setiap hari siswa Binus School Serpong nongkrong di teras rumah berkelir merah tersebut.
Biasanya, para siswa yang jumlahnya berkisar 20 orang baru berkumpul di Warung Ibu Gaul selepas bel pulang sekolah, yakni sekitar pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Sepanjang anak-anak itu berkumpul, Hermanto beserta Hermawati selalu berada di warung.
Mereka hanya turun menuju tempat mereka berkumpul saat mengantar pesanan para siswa saja.
Oleh karena itu, Hermanto dan Hermawati tidak mengetahui adanya perundungan tersebut.
Sempat menegur
Dalam satu momen, Hermawati bertutur, ia sempat menegur “Geng Tai” karena suara berisik nyaring terdengar sampai warung.
Kendati demikian, berdasarkan pengakuan “Geng Tai”, mereka hanya bercanda antar sesama dan berjanji tidak berbuat macam-macam.
“Kalau di sini agak berisik, pasti kita tegur.
Saya samperin, ‘kenapa nih, kenapa nih? Kok ramai-ramai? Kok berisik?’.
Kalau ada berisik, saya pasti turun, kayak suara kencang, saya pasti turun,” ujar Hermawati.
“(Jawabnya) ‘Oh enggak bu, bercanda doang’, ‘awas ya, jangan ada yang macam-macam’, ‘enggak bu, kita janji enggak ngapa-ngapain di sini’,” lanjut dia, menirukan ucapan yang pernah dilontarkan kepada siswa yang nongkrong.
Oleh karena itu, keduanya akan mengusir “Geng Tai” apabila ketahuan melakukan perundungan di tempat usahanya.
Banyak telepon