Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Semarang, Laili N Linda Fatmawati mengatakan, lemahnya pendataan petugas KPU terhadap para disabilitas menjadi masalah klasik yang terus berulang.
Ia sendiri heran bukan kepalang bagaimana bisa petugas sampai salah mendata dari pemilu ke pemilu.
"Saya bolak-balik ngomong sampai bosan. Ini salahnya di mana? asal data atau bagaimana?," keluhnya.
Selain lemahnya soal data, Laili mengatakan, masih sulitnya aksesibilitas bagi disabilitas.
Kondisi itu terjadi karena lemahnya data disabilitas sehingga TPS tak mempersiapkan lokasi pencoblosan dengan baik.
Kemudian, banyaknya kertas surat suara merepotkan para disabilitas sehingga banyak yang kebingungan. "Dari laporan yang saya terima banyak disabilitas yang tidak didahulukan. Seharusnya mereka didahulukan dibandingkan pemilih lainnya," ucapnya.
Tribunjateng.com berupaya menghubungi ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono untuk mengkonfirmasi keluhan para disabilitas.
Namun hingga berita ini ditulis, upaya konfirmasi Tribun belum direspon.