Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso bersyukur meski tahun ini bertepatan dengan tahun politik, perayaan cap go meh tetap berjalan lancar dengan perayaan sederhana.
"Ini merupakan salah satu bukti warga kota Semarang dalam akulturasi budaya yang cukup jauh terlihat jelas yaitu ciri khas perayaannya dengan suguhan kuliner lontong cap go meh yang hanya ada di Kota Semarang," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, lontong cap go meh merupakan kuliner yang memadukan antara budaya Jawa dan Tionghoa.
Adapun disebutkan, makanan ini selalu dihadirkan pada saat perayaan cap go meh terkhusus di Semarang.
"Ini membuktikan toleransi dan akulturasi budaya yang ada selama ini sangat terjaga di Kota Semarang."
"Setiap perayaan cap go meh pasti ada makanan ini (lontong opor cap go meh)," imbuhnya. (*)
Baca juga: Di Tangan Komunitas Karanganyar Ini, Sampah Plastik Disulap Jadi Wayang, Bagian Kampanye Lingkungan
Baca juga: Pemuda Ini Bawa 33 Botol Miras, Dista Polisi Saat Patroli di Kawasan Simpang Lima Bejen Karanganyar
Baca juga: Wayang Sampah, Toni Konde: Sarana Edukasi Serta Kampanye Isu Lingkungan
Baca juga: Hari Keempat Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Sragi Pekalongan Masih Nihil