Berita Karanganyar
Wayang Sampah, Toni Konde: Sarana Edukasi Serta Kampanye Isu Lingkungan
Sampah plastik dan barang bekas yang terkadang dibuang begitu saja bisa dikreasikan oleh Komunitas Wayang Sampah (Wangsa) sebagai sarana edukasi.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Siapa sangka, sampah plastik dan barang bekas yang terkadang dibuang begitu saja bisa dikreasikan oleh Komunitas Wayang Sampah (Wangsa) sebagai sarana edukasi serta kampanye soal isu lingkungan.
Komunitas pegiat seni yang bermarkas di sanggar seni wilayah Perum Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tersebut getol untuk mengedukasi masyarakat melalui sebuah pementasan layaknya pagelaran wayang.
Mereka memanfaatkan sampah plastik serta botol plastik untuk membuat tokoh wayang.
Selain itu mereka juga memanfaatkan potongan kaca serta tabung freon untuk membuat alat musik gamelan seperti kendang, saron, siter, kebab, bonang, dan lainnya.
Baca juga: Damkar Satpol PP Karanganyar Evakuasi Dua Ular Piton di Kandang Ayam
Baca juga: PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Sediakan 500 Paket Sembako Murah
Pendiri Komunitas Wayang Sampah (Wangsa), Muhammad Suthoni atau akrab disapa Toni Konde bersama rekan-rekannya mendirikan Komunitas Wayang Sampah sejak 2014.
Selain pentas di sejumlah daerah, mereka juga menggelar workshop tentang mengolah dan memanfaatkan sampah.
"Awalnya itu saya memang berkecimpung dalam organisasi peduli lingkungan."
"Melihat permasalahan yang ada di sekitar, terutama masalah lingkungan yaitu sampah plastik."
"Kemudian bertemu dengan teman-teman seniman."
"Akhirnya mencoba memodifikasi sampah-sampah plastik itu menjadi wayang untuk kampanye," kata warga Banjarsari Kota Surakarta itu kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/2/2024).
Konde menyampaikan, wayang dipilih untuk sarana edukasi dan kampanye tentang lingkungan karena kesenian tersebut populer di wilayah Jawa dan masyarakat lebih mudah menerima pesan-pesan melalui pagelaran tersebut.
Selain itu nama karakter wayang yang ditampilkan dalam pementas tersebut diambil dari lingkungan sekitar seperti Mbah Wongso, Gimbal, Pak Somad, Pak Lurah, dan lainnya.

Baca juga: 90 Menit Beras 3 Ton Ludes Terjual, Bazar Pangan Murah di Mojogedang Karanganyar
Baca juga: Ini Rencana Program TPID Karanganyar Stabilkan Harga Pangan, Termasuk Libatkan BUMD dan ASN
"Selain tokoh wayang yang terbuat dari barang bekas."
"Alat musik juga terbuat dari barang bekas seperti potongan kaca dan botol kaca."
"Nada-nadanya mengadopsi dari karawitan Jawa, pelog atau slendro," terangnya.
tribunjateng.com
tribun jateng
Karanganyar
Wangsa
Komunitas Wayang Sampah
Muhammad Suthoni
sampah plastik
Wayang dari Sampah Plastik
feature
Toni Konde
Wayang Sampah
9.000 Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Karanganyar, Kerugian Capai Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Viral Sopir Truk Dipalak, Pelaku Mengaku Setor ke Dishub Karanganyar |
![]() |
---|
Mbah Mashudi Senang Dapat Pengobatan Gratis di Karanganyar, Harap Sering Dilakukan |
![]() |
---|
"Panik Korban Gerak saat Tidur" Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pensiunan Guru di Karanganyar |
![]() |
---|
Rumah dan Mobil Ludes Terbakar di Jumapolo Karanganyar, Giyatno Rugi Rp250 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.