TRIBUNJATENG.COM - Kegiatan peringatan Isra Mikraj dengan nama Metamorfoshow di TMII dinilai hanya akal-akalan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebab agenda inti dalam pertemuan itu sebenarnya indoktrinasi khilafah.
Hal ini disampaikan mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ayik Heriansyah.
Menurut Ayik, hingga kini HTI masih eksis dan berkamuflase dalam menggaungkan ideologi khilafah.
"Memang demikian adanya," kata Ayik dalam keterangan diterima, Selasa (27/2/2024).
Ayik menyatakan HTI sulit ditumbangkan karena mereka adalah gerakan ideologis.
Baca juga: Elina, Wanita yang Terobos Istana Presiden Terhubung dengan NII dan Eks HTI
Baca juga: MUI Ungkap Ada Kesamaan HTI dengan Khilafatul Muslimin, Donatur dari Jaringan 3 Negara
Menurutnya, selama masih ada orang yang meyakini ideologi HTI, selama itu pula HTI ada.
"Hidup-mati HTI tergantung ideologinya," ujar mantan pimpinan HTI Bangka Belitung ini.
Terkait acara bertema "Metamorfoshow" di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, Ayik menyebut acara itu merupakan kegiatan HTI dalam rangka memperingati keruntuhan Khilafah Turki Utsmani pada 3 Maret 1924 atau 28 Rajab 1342 H, satu hari setelah peringatan Isra Mikraj (27 Rajab).
"Ini agenda tahunan Hizbut Tahrir di seluruh dunia," ujar Ayik.
Baca juga: Akhir dari Kasus Konvoi Khilafatul Muslimin Brebes, Hakim Vonis 10 Bulan Penjara
Menurut Ayik, sebelum HTI dilarang, mereka kerap menggelar kegiatan besar untuk memperkenalkan ideologi khilafah kepada publik.
Setelah dilarang, Ayik melanjutkan, HTI tetap menyelenggarakan acara secara terbatas dan agak tertutup dengan berbagai bentuk penyamaran.
"Misalnya peringatan Isra Mikraj dengan nama Metamorfoshow di TMII. Padahal isinya indoktrinasi khilafah," kata Ayik.
Saat ini, menurut Ayik, HTI memang menyamarkan atau menghaluskan propaganda khilafah mereka dengan istilah "Islam Kaffah", "One Ummah", dan "Syariaf Kaffah".
Ayik juga menyebut HTI kerap memakai kedok yang sesuai dengan segmentasi, objek, dan sasaran propaganda mereka.
Melihat sepak terjang HTI tersebut, menurut Ayik, sudah saatnya masyarakat sadar dan peduli terhadap bahaya HTI.