Berita Regional

Jawaban Indriana saat Balas Pesan Ibunya Membuat Sang Kakak Curiga, Ada Kejanggalan

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana Dewi Bukan Orang Sembarangan, Caleg DPR RI Partai Garuda

TRIBUNJATENG.COM, JATINEGARA - Orangtua Indriana tak menaruh curiga Indriana telah meninggal dibunuh karena pesan yang dikirim ibunya masih dibalas.

Meski demikian kakak korban sebenarnya sudah curiga 

Ada yang berbeda dari jawaban tersebut.

Berikut kisanya.

Baca juga: Detik-detik Ibu dan Bayi 2 Tahun Terseret Arus Banjir, Mengungsi ke Rumah Pak RW Tapi Sudah Penuh

Baca juga: Hari Ini Mulai Operasi Keselamatan Lalu Lintas di Jateng, Berikut 11 Pelanggaran yang Jadi Sasaran

Petugas menggelar Olah TKP pembunuhan seorang wanita asal Jaktim, Indriana Dewi Eka, yang didalangi caleg DPR RI, Devara Putri Prananda, di Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com)

Didot Alfiansyah dan Devara Putri sempat berupaya mengelabui pihak keluarga Indriana Dewi Eka Saputri (24) usai melakukan pembunuhan berencana.

Keduanya mengambil alih handphone korban untuk membalas pesan WhatsApp pihak keluarga sehingga Indriana seakan-akan masih hidup usai dibunuh di kawasan Bukit Pelangi, Bogor.

Berdasar keterangan pihak keluarga, handphone Indriana masih dalam keadaan aktif setelah dibunuh pada Selasa (20/2/2024) oleh Didot, Devara, dan pembunuh bayaran berinisial MR.

Hal ini membuat kedua orangtua korban, Mohamad Roi dan Endang Tatik yang merupakan warga RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur awalnya tak percaya Indriana dibunuh.

"Handphone aktif dan masih bisa merespon chat WhatsApp dari ibunya. Hanya saja tidak selalu aktif, seperti biasa," kata Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto, Senin (4/3/2024).

Lantaran handphone aktif dan masih dapat merespon pesan WhatsApp, pihak orangtua korban beranggapan bahwa Indriana masih berlibur di kawasan Puncak, Bogor.

Pasalnya saat terakhir meninggalkan rumah, wanita yang bekerja sebagai marketing satu perusahaan di Jakarta tersebut menyampaikan hendak berlibur selama dua hari.

Namun kakak laki-laki Indriana sempat merasa curiga saat melihat tutur kata dalam pesan WhatsApp yang dikirim ke sang ibunda berbeda dengan kebiasaan korban saat menulis.

Terlebih Indriana selalu menolak panggilan dan hanya merespon pesan chat WhatsApp, berbeda dengan kebiasaan korban yang semasa hidup tidak pernah mengabaikan panggilan orangtua.

"Kakaknya sempat curiga karena melihat isi chat WhatsApp bahasanya bukan bahasa Indriana.

Tapi tetap ibunya positive thinking bahwa Indriana masih ada, lagi liburan," ujar Eko.

Halaman
12

Berita Terkini