TRIBUNJATENG.COM - Warga di jalur Gaza sangat meridukan makan roti. Untuk bertahan hidup kini mereka mengolah rumput liar menjadi makanan.
Dampaknya pun sudah terlihat.
Malnutrisi mulai terjadi dimana-mana. Bahkan mengakibatkan kematian bayi dan anak kecil.
Terbaru, 3 lagi anak-anak yang meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi di rumah sakit Al-Shifa di Gaza, demikian menurut Kementerian Kesehatan yang dikutip Aljazeera.
Baca juga: PBB Uji Jalur Militer Israel untuk Distribusi Bantuan, Hindari Kemacetan Jalan ke Gaza Utara
Jumlah itu menjadikan total anak-anak yang meninggal karena malnutrisi dan dehidrasi di rumah sakit Gaza menjadi 23 orang.
Namun jumlah tersebut hanyalah kasus yang terkonfirmasi di mana pasien dikirim ke rumah sakit.
Tidak diketahui berapa anak-anak yang meninggal karena kelaparan di tempat-tempat penampungan di Jalur Gaza.
Anak-anak yang rentan juga mulai menderita di wilayah Gaza selatan, di mana akses terhadap bantuan lebih teratur daripada di utara, ABCnews melaporkan.
Di Rumah Sakit Emirat di Rafah, 16 bayi prematur meninggal karena kekurangan gizi selama lima minggu terakhir, ujar salah satu dokter senior kepada The Associated Press.
“Kematian anak-anak yang kami khawatirkan telah terjadi,” kata Adele Khodr, ketua UNICEF untuk Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
Pengeboman dan serangan darat Israel telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan anak-anak.
Anak-anak dan perempuan merupakan hampir tiga perempat dari lebih dari 30.800 warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Malnutrisi umumnya lambat menyebabkan kematian, terutama menyerang anak-anak dan orang lanjut usia.
Faktor-faktor lain mungkin berperan.
Ibu yang kurang makan akan mengalami kesulitan dalam menyusui anaknya.