Banjir Semarang

UPDATE Banjir Semarang : Ratusan Ribu Warga Terdampak, Ini Daftar Lengkapnya 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

data BPBD Kota Semarang tadi malam, banjir merendam setidaknya 42 Kelurahan di 6 Kecamatan. Akibatnya, 49.192 KK dan 158.137 jiwa

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Curah hujan di Kota Semarang yang mencapai 40,5 mili per detik dalam satu jam dinilai sebagai pemicu banjir.

Sebab, biasanya hanya 150 mili per detik dalam satu hari. 

Menurut data BPBD Kota Semarang tadi malam, banjir merendam setidaknya 42 Kelurahan di 6 Kecamatan. Akibatnya, 49.192 KK dan 158.137 jiwa terdampak (lihat grafis...!).

data BPBD Kota Semarang tadi malam, banjir merendam setidaknya 42 Kelurahan di 6 Kecamatan. Akibatnya, 49.192 KK dan 158.137 jiwa

Berdasar pantauan Tribun Jateng Kamis (14/3) kemarin, sejumlah titik masih tergenang air. Apalagi hujan juga masih mengguyur, sehingga daerah yang sebelumnya sudah surut airnya, kembali kebanjiran. 

Sebut saja misalnya di Kaligawe Raya, Kota Semarang, terpantau air masih tinggi. Ketinggian air di jalan masih setinggi perut orang dewasa. Aksesibilitas Jalan Kaligawe pun lumpuh. Bahkan, RSI Sultan Agung Semarang menonaktifkan layanan poliklinik.

Kabag Humas RSI Sultan Agung, Muhamad Hanif mengatakan, kendala akses memberikan dampak besar terhadap pelayanan RSI Sultan Agung.

Sehingga, manajemen memberikan kebijakan menonaktifkan layanan poliklinik.

"Karena akses terkendala, doktor juga kita terkendala sehingga kita menonaktifkan dulu untuk hari ini, mungkin sampai beberapa hari kedepan," ucap Hanif, Kamis (14/3).

Penonaktifkan layanan poliklinik, lanjut Hanif, dilakukan hingga kondisi memungkinkan. Saat ini, RSI juga melakukan antar jemput pasien di dua titik yaitu dari Kubro dan Genuk.

Di sisi lain, pihak RSI juga memberikan kelonggaran perpanjangan menginap bagi pasien yang sudah diizinkan pulang.

"Pasien yang sudah rawat inap disini dan sudah diijinkan pulang, masih kani izinkan untuk memperpanjang long stay. Sehingga, kami berikan kelonggaran untuk masih disini sampai jatah waktu pulang," paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Jalan Kaligawe Raya memang masih tergenang. Hal ini berdampak pada pelayanan RSI Sultan Agung. Namun demikian, Kodim dan Brimob telah mengerahkan perahu karet untuk evakuasi pasien maupun nakes.

"Jadi, ada kebijakan juga dari menejemen RSI Sultan Angung ini, kalo nakesnya agak susah pulang, shiftnya diganti dengan long sift, karena sudah disediakan tempat istirahat disini," tambahnya.

Ita mengapresiasi RSI Sultan Agung yang telah berupaya maksimal memberikan pelayanan di tengah genangan banjir. Bahkan, penunggu pasien juga diberi makan untuk berbuka dan sahur.

"Tentunya, ini satu sinergi yang baik, kami Pemkot dengan RSI, dimana mensuport para penunggu pasiennya. Sekarang ini, hanya tinggal beberapa, tadi juga ada pasien meninggal dunia, tapi bukan karenabanjir, ada dua dari Gobogan. Tadi sudah pake truk, truknya dari Kodim untuk dibawa keluar dan langsung dibawa ke Grobogan," paparnya.

Halaman
123

Berita Terkini