Berita Pekalongan

Atasi Genangan di Jalan Kurinci, Pemkot Pekalongan Usulkan Normalisasi Sungai Bremi-Meduri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keadaan banjir di Jalan Kurinci Kota Pekalongan, Senin (18/3/2024)   

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur Kota Pekalongan sejak awal Ramadan atau 11 Maret 2024 membuat sejumlah jalan tergenang, salah satunya di Jalan Kurinci, Kelurahan Podusugih, Kecamatan Pekalongan Barat.

Sejak musibah banjir melanda Kota Pekalongan hingga Senin, 17 Maret 2024 di ruas jalan tersebut masih tergenang.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid membenarkan, pihaknya sudah mendapatkan beberapa masukan warga terkait Jalan Kurinci yang menjadi akses utama ke kantor Pemerintah Kota Pekalongan yang sering tergenang ketika hujan tiba.

Baca juga: DPU Kota Semarang Siapkan Rp 50 Miliar untuk Pembebasan Lahan Dukung Normalisasi Sungai Plumbon

Pemerintah Kota Pekalongan juga sudah mengusulkan normalisasi Sungai Bremi dan Sungai Meduri kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

Normalisasi kedua sungai tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi banjir maupun rob yang sering menggenangi beberapa kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat tersebut.

Penanganan banjir dan rob untuk jangka panjang, Pemkot melalui DPUPR Kota Pekalongan telah mengusulkan penanganan Sungai Bremi-Meduri.

Detail Engineering Design (DED) sudah selesai disusun dan berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR

"Jalan Kurinci itu secara garis besar adalah air masuk ke Sungai Bremi sedangkan Sungai Bremi kondisinya sudah overload karena sungai ini tidak begitu kapasitasnya besar, sudah mengalami pendangkalan dan ditumbuhi enceng gondok yang menghambat aliran air.

Sehingga, begitu hujan deras dan lama sudah pasti luber,"ucap Mas Aaf, sapaan akrabnya pada Tribun Jateng (18/3/2024).

Menurutnya, Sungai Bremi dan Sungai Meduri perlu segera dinormalisasi karena sedimentasi di kedua sungai tersebut sangat tinggi.

Tingginya sedimentasi menyebabkan sungai dangkal sehingga sat hujan dengan intensitas tinggi, sungai tidak bisa menampung beban air.

Akibatnya, air limpas ke permukiman warga.

Ia berharap, usulan tersebut bisa segera direspon BBWS Pemali-Juana yang mempunyai kewenangan untuk menormalisasi Sungai Meduri dan Sungai Bremi.

"PR-nya tinggal menunggu normalisasi Sungai Bremi dan Sungai Meduri. Mudah-mudahan untuk normalisasi dua sungai tersebut bisa cepat terealisasi," katanya.

Selain itu, Sekda Nur Priyantomo bahwa, secara kewenangan sebenarnya Sungai Bremi dan Meduri menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Halaman
12

Berita Terkini