Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

DPU Kota Semarang Siapkan Rp 50 Miliar untuk Pembebasan Lahan Dukung Normalisasi Sungai Plumbon

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto    

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini untuk mendukung normalisasi Sungai Plumbon

 

Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, normalisasi Sungai Plumbon merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proses pembebasan lahan seperti yang dilakukan saat normalisasi Sungai Beringin. Pemerintah Kota Semarang berkewajiban membebaskan lahan, sedangkan PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang malakukan normalisasi. 


"Kami membebaskan tanah tahun ini. Nanti, segera dilakukan pembangunan oleh PUPR kalau tanahnya sudah clear and clean," terang Suwarto, Rabu (28/2/2024). 


Pada APBD 2024, Suwarto menyampaikan, pembebasan lahan baru dianggarkan sebesar Rp 50 miliar. Diakuinya, anggaran tersebut belum dapat membiayai seluruh pembebasan lahan. Pemerintah Kota Semarang menganggarkan sesuai kemampuan daerah. Sisanya, bisa dianggarkan pada APBD Perubahan 2024. 


"Prosesnya jalan terus, nanti perubahan tinggal bayar saja. Kekurangan berapa bisa ketahuan," ucapnya. 


Menurutnya, proses pembebasan lahan tidak cepat. Pemerintah Kota Semarang harus berkomunikasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan peta bidang. Selanjutnya, baru dilakuman appraisal dan pembayaran. 


"Kami lakukan sosialisasi terus. Tidak mudah, terutama aset-aset KAI itu yang sulit. Ada rel kereta. Prosedur perjalanan kereta pengaruh juga," katanya. 


Sebelumnya, Warga Mangunharjo, Susilo berharap, segera dilakukukan pembangunan tanggul permanen di Sungai Plumbon atau normalisasi dan pelebaran sungai. Hal itu guna mencegah terjadinya banjir bandang yang kerap menerjang kampungnya. Hingga saat ini, rencana pelebaran sungai belum diketahui realisasinya. 


"Warga mendukung kalau dilebarkan, asalkan tidak banjir. Yang jelas warga mau kalau diganti rugi," ucapnya. (eyf)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved