Berita Banyumas

5 Sampel Makanan di Pasar Manis Purwokerto Positif Formalin dan Rhodamin

Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengecekan sampel makanan berbahaya di Pasar Manis Purwokerto oleh Kantor Loka POM Banyumas, Selasa (19/3/2024).

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dari 21 sampel makanan yang diujicoba oleh Loka POM Banyumas terdapat 5 mengandung bahan makanan berbahaya. 

Dari 5 sampel bahan berbahaya yang diujikan 3 sampel mengandung formalin yaitu 2 teri nasi dan 1 cumi. 

Sementara itu ditemukan juga 2 sampel mengandung rhodamin yaitu aromanis dan kerupuk. 

Kapala Loka POM Banyumas, Winanto mengatakan pihaknya sudah menyarankan kepada para pedagang pasar agar tidak menjual produk bahan berbahaya lagi.

Baca juga: Hasil Tes Poligraf Ungkap 2 Kebohongan Pembunuh Dante, Yudha Arfandi Kini Tak Bisa Mengelak

"Nanti akan ada screening oleh petugas pasar. Akan bekerjasama dengan Loka POM dan diusulkan kepada sekda dan pimpinan daerah," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, usai melakukan uji cepat di Pasar Manis, Purwokerto, (19/3/2024). 

Pihaknya mengatakan konsumsi bahan berbahaya dapat menimbulkan kerusakan organ liver bahan kanker. 

"Tetep gunakan slogan cek klik kemasan. Kemasan rusak jadi sumber kontaminasi. Cek ijin edar karena itu jaminan termasuk kadaluarsa," katanya. 

Loka POM selama ini telah melaksanakan pengawasan produksi dan distribusi. 

Intensitas pengawasan pangan juga dilakukan seminggu sebelum Ramadan dan seminggu setelah lebaran.

Loka POM tidak hanya melakukan pengawasan tapi juga menelusuri sumber atau produsen yang membuat makanan berbahaya tersebut.

Contohnya adalah sarana produksi kerupuk di Jatilawang, yang acapkali menggunakan pewarna kain.

"Kita datangi dan uji lab dan terbukti menggunakan pewarna tekstil.

Mereka supaya buat surat pernyataan agar tidak jual dan kita kerjasama dengan forkompinca," terangnya. 

Sementara itu, Kepala pasar Manis Purwokerto, Suparwoto mengatakan perlu adanya tindakan preventif dan harus selalu diuji untuk mencegah makanan berbahaya. 

"Pedagang pengennya semua laku karena dengan pewarna itu menarik.

Kita menyarankan ada posko pengamanan pangan di Pasar manis.

Sehingga bisa mencegah secara preventif, Produsen nanti akan berhenti dengan sendirinya," terangnya. (jti) 

Berita Terkini