TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sukoharjo masih menunggu keputusan DPP terkait pengajuan calon bupati Sukoharjo yang akan digelar dalam Pilkada 2024 yang dilakukan secara serentak pada November mendatang.
Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Sarjono mengungkapkan, ihwal koalisi yang akan dibangunan nanti, pihaknya masih menunggu arahan dari DPP terkait apakah Koalisi Indonesia Maju (KIM) harus sampai bawah atau tidak.
"Kami kan belum ada keputusan sampai hari ini, tapi Golkar Sukoharjo sudah siap, baik dengan KIM atau koalisi mana saja yang kira-kira bisa masuk untuk memimpin Sukoharjo," kata Sarjono, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, meskipun belum keputusan terkait partai koalisi, Sarjono sudah berkomunikasi dengan beberapa partai di dalam KIM maupun di luar koalisi partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
"Kalau dari atas nanti KIM harus sampai bawah, mau tidak mau kan harus. Tapi sekarang pun kami sudah ada komunikasi-komunikasi, tidak hanya dengan KIM, bahkan dengan partai lain pun saya sudah ada komunikasi. Jadi, mana nanti yang terbaik," terangnya.
Sarjono menyebut, dengan partai mana Golkar Sukoharjo akan berkoalisi akan dipastikan setelah tanggal 20 Maret, yakni setelah penetapan hasil Pemilu dan Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Plan kita masih nunggu keputusan tanggal 20 Maret, baru nanti kita bicara lebih luas, begitu," tandasnya.
Sebagai informasi, partai pengusung Prabowo-Gibran yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, PSI, Demokrat, PBB, Gelora, dan Garuda.
Sementara, sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh KPU RI, Pilkada 2024 yang akan memilih gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan wali kota-wakil wali kota akan diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia pada Rabu 27 November 2024. (*)