TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ribuan warga Kabupaten Kudus mengungsi akibat banjir yang melanda sejak sepekan lalu.
Selain itu, ribuan warga Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak juga mengungsi di Kudus akibat bencana banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Banjir di Kabupaten Kudus telah terjadi sejak sepekan lalu.
Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan melimpasnya aliran sungai.
Baca juga: Purnawirawan Polri Cabang Kudus Berikan Hiburan Sulap, Trauma Healing Bagi Anak-anak di Pengungsian
Baca juga: Pemkab Kudus Penuhi Kebutuhan Pengungsi Banjir Kudus dan Demak
Kemudian, untuk banjir di Kecamatan Karanganyar terjadi sejak 17 Maret 2024 akibat tanggul Sungai Wulan jebol.
Jebolnya tanggul sungai yang berada di perbatasan Demak dan Kudus ini mengakibatkan Kecamatan Karanganyar terendam banjir rata-rata sekira dua meter.
Data BPBD Kabupaten Kudus, sampai saat ini ada 6.082 jiwa pengungsi yang ada di Kudus.
Jumlah tersebut terdiri atas 3.451 jiwa pengungsi asal Kudus dan 2.631 jiwa pengungsi asal Kecamatan Karanganyar Demak.
Untuk posko pengungsi banjir di Kabupaten Kudus tercatat ada 37 titik.
Salah satu posko pengungsi ada di Gedung Graha Mustika Getaspejaten.
Di gedung itu total ada 438 warga yang mengungsi terdiri atas 237 pengungsi warga Kabupaten Kudus dan 201 pengungsi warga Kabupaten Demak.
Pantauan di lokasi, para pengungsi saat siang hari didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Sedangkan untuk kaum adam sebagian ada yang bekerja, sebagian lagi ada yang pulang ke rumah untuk mengecek kondisi rumah yang terendam banjir.
Relawan posko pengungsian Graha Mustika Getaspejaten Kudus, Pramono mengatakan, keberadaan pengungsi seluruhnya dalam keadaan sehat.
Baca juga: Layanan Kesehatan di Atas Perahu Cara Nakes Kudus Sambangi Korban Banjir yang Bertahan di Rumah
Baca juga: Pengurus Senkom Mitra Polri Jawa Tengah Terobos Banjir untuk Kunjungi Korban di Kudus
BRI Cabang Kudus Salurkan Bantuan