"Yang bisa lolos itu peyek kacang tanah. Memang seleksinya ketat. Harus ada ijin usaha, BPOM dan lainnya. Alhamdulillah ini bisa lolos," sambungnya.
Kini, Hanik telah memiliki 4 karyawan dan mampu menghasilkan 30 kg peyek setiap harinya. Bahkan, ia kerap kali menambah dua karyawan setiap menjelang hari raya idul fitri.
"Pesanan menjelang lebaran terus naik. Saya nambah dua orang lagi. Tapi sifatnya sementara. Kalau pas hari biasa cuma 4 karyawan," tuturnya.
Produk olahan peyek milik Hanik memiliki kekhasan dibanding olahan peyek pada umumnya. Hanik tak menambahkan daun jeruk maupun adonan santan agar tak mudah kedaluwarsa.
"Olahan peyek punya saya bisa bertahan kurang lebih 6 bulan. Untuk stok di Alfamart beratnya 125 gram, harga Rp 12.000," jelasnya.
Selain memproduksi olahan peyek, rumah usaha Farhan Snack juga menitipkan olahan produk UMKM warga sekitar untuk dipasarkan.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 4 Formative Assessment: Hal 49
Baca juga: Respon Ekonom Hingga Pengusaha Jika PPN Naik Jadi 12 Persen
Baca juga: Cerita Suroso, Pilih Ngabuburit Sehat Sembari Donor Darah di Semarang
Baca juga: Sosok JR, Guru SMAN Yang Melecehkan Siswinya Ngaku Tak Pernah Memaksa, Suka Sama Suka