Berita Viral

Masih Ingat Neno Warisman yang Dulu Berdoa Ancam Allah? Nasibnya Kini Tumbang di Pileg 2024

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Neno Warisman

Menurutnya, Neno memiliki kesamaan pandangan politik yang sama dengan Partai Gelora sehingga dia bersepakat untuk maju menjadi calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) III.

“Bu Neno yang akan memimpin di Jatim. Apalagi, di Banyuwangi dia memiliki kedekatan, leluhurnya berasal dari sini,” katanya melalui keterangan persnya, Kamis (8/2/2024).

Dia mengatakan itu dalam acara konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Kabupaten Banyuwangi di salah satu cafe di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jatim beberapa waktu lalu.

Update terbaru, Neno Warisman gagal lolos ke Senayan.

Hal tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Neno Warisman merupakan satu dari 45 Caleg artis yang gagal masuk ke DPR RI pada Pileg 2024.

Pada 2019 sempat muncul pro kontra di masyarakat terkait Neno.

Puisi yang dibacakan Neno dalam acara Munajat 212 pada Kamis (21/2/2019) terkait politik jelang Pilpres 2019 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyebut puisi yang dibacakan aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman pada Malam Munajat 212 adalah hal yang keliru.

"Oh, itu keliru," kata JK usai Forum Silaturahim Gawagis Nusantara, di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (23/2).

JK menyebut jika puisi itu memiliki konteks kampanye. Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut itu menyebut doa dan puisi penyanyi dan bintang film era 80-an itu adalah penyampaian kampanye yang salah.

"Ya namanya kampanye, tapi kampanye yang keliru," katanya.

Ahli semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi mengatakan puisi yang dibacakan Neno Warisman pada acara Munajat 212 menyampaikan pesan semiotis bahwa Neno berada dalam bahaya. Iwan mengatakan Neno mengutip doa Nabi Muhammad SAW saat Perang Badar dalam puisinya.

"Neno dan pihak yang terepresentasi oleh kehadirannya sedang berada dalam keadaan berbahaya, seperti Perang Badar," kata Iwan dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (23/2).

Iwan melanjutkan Perang Badar adalah perang antara kaum muslimin dan kafir. Lewat puisinya, Iwan menyebut Neno telah mengkategorisasikan golongan muslimin dan kafir.

Halaman
123

Berita Terkini