TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kiai kondang Muhammad Luthfi bin Yahya alias Habib Luthfi mendoakan calon Gubernur Jawa Tengah, Sudaryono.
Asisten pribadi Sudaryono, Munir menyaksikan saat Habib Luthfi menerima kehadirian Sudaryono di kediaman pribadi Kiai kondang itu, belum lama ini.
Munir berujar bahwa Sudaryono sudah kali ketiga mengunjungi Habib Luthfi.
Baca juga: Elektabilitas Sudaryono Melejit ke Tiga Besar Susul Hendi dan Taj Yasin: Survei Merdeka Institute
"Di malam ke-21 Romadon Habib Luthfi sampun merestui dan mendoakan supaya Mas Dar melanjutkan ikhtiarnya. Melanjutkan perintah Pak Prabowo maju Pilkada Jateng 2024," ujar Munir Jumat 5 April 2024.
Dia juga menceritakan Mas Dar menjumpai Habib Luthfi di lokasi pribadi yang biasanya untuk merenung, sekitar jam 1 malam.
"Saat itu Mas Dar bilang 'Abah Luthfi, izin, minta doa khususnya' sembari senyum gitu. 'Wes tak dongakno mben bengi' kata Habib Luthfi," urai Munir menceritakan apa yang dilihat dan didengarnya.
Selain itu, Munir juga menyampaikan ada beberapa pesan khusus dari Habib Luthfi ke Sudaryono.
Pesan itu berupa perintah agar Mas Dar turut mengembangkan relawan Ndaru.
Baca juga: Prestasi Sudaryono: Bakal Cagub Jateng Bikin Puluhan Ribu Pengangguran Jadi Pengusaha
"Dar, itu dibenahi sek Ndarune, dikuati, terus nanti kamu menjadi anggota Ndaru juga," ujar Munir.
Hal menariknya, usai mendapat doa dan restu Habib Luthfi, Munir menceritakan bahwa Sudaryono mendapat sambutan baik saat mengunjungi wilayah Pantura (Tegal, Pekalongan, Batang, Brebes dan sebagainya).
Sambutan itu dirasakan saat bertemu sejumlah tokoh dan relawan Nderek Guru atau Ndaru.
Sebagai informasi, relawan Ndaru adalah jaringan Habib Luthfi.
"Contohnya, saat Mas Dar mengunjungi Pak Kaji Pandi di Tegal. Tak disangka Pak Kaji Pandi sudah tahu profiling Mas Dar. Dan beliau mau menerima Mas Dar ini karena perintah abah Habib Luthfi," kata dia.
Munir pun terkejut rupanya kabar Habib Luthfi sudah merestui Sudaryono sudah menyebar di masyarakat sekitar.
Bahkan muncul gerakan relawan baru yaitu Ndog Dadar, yaitu relawan Ndongakno Dadine Mas Dar.
"Mereka rencana mau bikin gambar abah (Habib Luthfi) sama Mas Dar. Akhirnya mendapat restu dari Habib Luthfi," tambah Munir.
Elektabilitas Sudaryono Melejit
Elektabilitas bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudaryono melejit di tiga besar menyusul Hendi dan Taj Yasin, sesuai rilis survei Merdeka Institute.
Posisi pertama ditempati eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Dalam survei yang digelar Merdeka Institute for Public Opinion Survey, tingkat elektabilitas Hendrar Prihadi tembus di angka 18,2 persen.
Kemudian disusul oleh Taj Yasin Maimoen dengan 16,4 persen, lalu Sudaryono Ketua DPD Partai Gerindra Jateng dengan 15,8 persen.
Survei tersebut dikeluarkan Merdeka Institute for Public Opinion Survey pada Kamis (4/4) siang.
Survei tersebut dilakukan pada 15 - 27 Maret 2024 di 35 kabupaten kota Jateng.
Sementara populasi survei adalah seluruh penduduk Jateng yang berusia 17 tahun ke atas yang telah memiliki e-KTP dengan total sampel sebesar 830 responden.
Diterangkan Rendy Kurnia Peneliti Senior Merdeka Institute, satu di antara tujuan survei untuk mengetahui tingkat keterpilihan masing-masing tokoh yang disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jateng,
Di mana kepada responden ditanyakan seandainya saat ini dilaksanakan pemilihan gubernur siapakah yang akan dipilih dari sejumlah tokoh.
Dijelaskannya sebagaimana dalam hal popularitas, hasil survei Merdeka Institute mengindikasikan bahwa belum ada satu tokoh pun yang telah memiliki tingkat elektabilitas yang sangat signifikan dalam menghadapi Pilgub Jateng November mendatang.
"Namun demikian, ada tiga nama yang tingkat elektabilitasnya relatif lebih baik dari tokoh- tokoh lain, yakni mantan Walikota Semarang Hendrar Pribadi, mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen dan Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono," jelasnya dalam penyampaian hasil survei secara virtual, Kamis (4/4/2024).
Disampaikannya kekalahan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 lalu juga punya efek pada lemahnya tingkat dukungan kepada tokoh-tokoh PDI Perjuangan.
Khususnya dalam kontestasi Pilgub Jateng seperti Bambang Pacul dan FX Hadi Rudiyatmo.
Tapi kemungkinan terjadi perubahan peta elektabilitas di bulan-bulan mendatang masih sangat besar.
"Mengingat koalisi partai-partai pengusung belum terbentuk dan sosialisasi masing-masing tokoh juga belum optimal dan belum fokus," terangnya.
Selain tingkat elektabilitas, Merdeka Institute juga menyampaikan hasil survei tingkat popularitas dan akseptabilitas beberapa tokoh tersebut.
Pada survei tingkat popularitas, Hendrar Prihadi masih unggul di angka 70,1 di atas Bambang Wuryanto dengan 69,5 kemudian Taj Yasin Maimoen dengan 68,9.
Hendrar Prihadi masih unggul pada survei tingkat akseptabilitas dengan 51,5 kemudian Taj Yasin Maimoen dengan 45,4 dan Sudaryono dengan 44,8.