Kerusakan sosial ada di sana. Masyarakat yang dulunya sebagai petani, nelayan, itu tidak bisa bekerja lagi. Kenapa? Karena ini sudah rusak lingkungan.
T: Ekologinya ya?
J: Ekologi. Secara sosial rugi. Kemudian yang terbesar adalah biaya rehabilitasi. Tidak mudah dan ini butuh waktu yang cukup lama.
Akibat ulah mereka tadi, melakukan penambangan liar yang begitu masif dengan lahan yang begitu luas, kalau ini negara yang menanggulangi besar banget.
Sehingga item-item inilah yang menyebabkan kenapa ini menjadi besar seperti itu. Jadi bukan uang negara masuk (lalu) diambil.
Kalau itu terlalu mudah. Bicaranya terlalu muda. Kita harus bicara penanganan perkara itu secara general dan komprehensif. Jadi harus betul-betul siapa yang harus bertanggungjawab terhadap kegiatan ini.
T: Yang menghitung ini siapa sampai item, oh item ini menimbulkan potensi kerugian? Bagian menghitung ini masyarakat pasti ingin tahu. Siapa itu?
J: Kita dalam menangani perkara korupsi, sebenarnya tidak saja kerugian negara secara riil, tetapi di sana juga ada yang namanya perekonomian negara.
Sehingga suka tidak suka kita harus mengembangkan dan menerapkan ini dalam tindak pidana korupsi yang akan kita sidangkan di pengadilan. Dan ini sudah beberapa terbukti.
Salah satu contoh perkara minyak goreng. Itu tidak secara riil orang diambil, tapi karena permainan kuota, negara menjadi rugi akibat negara memberikan subsidi.
Ini kita hitung menjadi kerugian negara. Jadi begitu. Jadi jangan berpikir itu korupsi mengambil uang negara, APBD keluar, pengadaan barang jasa dimark up atau dimark down atau tidak riil, atau istilahnya banyak yang tidak dibeli misalnya.
Itu terlalu mudah. Jadi itulah yang dibilang oleh Pak Jaksa Agung, buatlah (penanganan) perkara yang berkualitas yang nilai kerugiannya fantastik dan menyebabkan impact kepada masyarakat begitu luas.
T: Jadi siapa yang menghitung angka kerugian negara itu?
J: Karena semua unsurnya terkoneksi dengan baik, tentu yang paling pertama kita ajak kerja sama adalah BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
Mereka sudah punya pengalaman. Perkaranya Duta Palma juha kita juga gandeng BPKP. Mereka sudah punya pengalaman, sudah punya experience. Ahli lah mereka di bidang itu.