Berita Video

Video Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam di Semarang Kompak Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini video jelang Lebaran, harga daging sapi dan ayam di Semarang kompak naik.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga daging sapi dan daging ayam menunjukkan kenaikan jelang Lebaran 2024 ini. Pantauan Tribun Jateng di pasar tradisional pada dua hari menjelang Hari Raya Idulfitri ini, harga daging sapi tertinggi menembus Rp 140.000 - Rp 150.000/Kg. Sedangkan harga daging ayam menembus Rp 40.000/Kg.

Pedagang daging sapi di Pasar Karangayu Semarang, Lia (40) menyebutkan ada kenaikan harga daging sapi sebesar Rp 10.000 untuk setiap kilogramnya. Harga daging has dalam misalnya, sebelumnya yang berada di harga Rp 130.000/Kg kini naik menjadi Rp 140.000/Kg.

"Naiknya sudah sejak dua hari lalu, sekitar Rp 10.000. Harga daging yang buat soto biasanya Rp 120.000/Kg, jadi Rp 130.000. Kemudian yang buat rendang (has dalam) biasanya Rp 130.000/Kg, naik jadi Rp 140.000/Kg," kata Lia di lapaknya, Senin (8/4/2024).

Menurut Lia, kenaikan harga daging sapi memang biasa terjadi jelang Hari Raya Idulfitri. Permintaan yang meningkat pada momen tersebut membuat harga pun turut mengalami kenaikan.

Di lapaknya, Lia menyebutkan permintaan daging sapi jelang lebaran berbeda dibandingkan hari biasa di mana biasanya didominasi jasa katering dan rumah makan, pada jelang lebaran ini didominasi segmen rumah tangga.

Ia mengatakan banyak di antara pelanggannya yang membeli daging sapi untuk persiapan hidangan menyambut hari raya. 

"Jelang Lebaran warung banyak yang libur. Ini kebanyakan yang dominan ke pasar malah orang rumah tangga, mau buat rendang. Selain rendang, banyak juga yang beli untuk digiling jadi bakso," ujarnya.

Menurut Lia, tingginya permintaan jelang lebaran tahun ini sangat terlihat. Biasanya, kata dia, untuk pemenuhan daging di dua lapaknya yang berada di Pasar Karangayu dan Penggaron membutuhkan satu ekor sapi.

Pada dua hari jelang lebaran ini, ia menyebut sudah memotongkan lima ekor sapi untuk kebutuhan dagangannya.

"(Lima ekor sapi itu) Sebagian habis di sana (Penggaron) dan sebagian di sini (Karangayu). Jadi ada dua tempat. (Penjualan jelang lebaran ini) Melonjak sekali, berkah, tapi ya capai(lelah)nya luar biasa. Kalau harga yang naik ini, biasanya nanti turun lagi tujuh hari setelah lebaran," imbuhnya.

Kenaikan harga daging sapi jelang Lebaran ini juga disadari pembeli.

Sentot, warga Pamularsih yang kebetulan tengah berbelanja daging di Pasar Bulu Semarang menyebutkan, dirinya membeli daging sapi 1/2 Kg seharga Rp 75.000. Sedangkan biasanya ketika membeli 1Kg, menurutnya harga daging sapi Rp 130.000/Kg.

"Harganya naik, jelang lebaran biasanya naik. Kalau pas momen di luar puasa itu biasanya turun sedikit," tuturnya.

Adapun Sentot menyebutkan, selain merasakan adanya kenaikan harga daging sapi, dia juga merasakan adanya kenaikan daging ayam.

"Kalau saya, biasa saja dengan kenaikan itu. Saya beli juga pas lagi ingin saja, kebetulan permintaan yang di rumah ingin bikin rendang," ungkapnya.

Sementara itu, pedagang di pasar tersebut, Priyo menyebutkan harga yang berlaku ini masih cenderung stabil.

"Masih stabil saja. Kalau harga daging itu macam-macam, ada yang murah dan mahal. Kalau yang murah itu iga Rp 110.000/Kg. Kalau has yang bagus itu Rp 150.000/Kg," sebutnya.

Pedagang daging ayam di Pasar Karangayu Kota Semarang tengah melayani pelanggan (TribunJateng.com/Budi Susanto)
Harga Ayam

Sementara itu, terkait harga ayam, sejumlah pedagang juga menyebutkan adanya kenaikan.

Kamisah, pedagang di Pasar Karangayu Semarang mengatakan, kenaikan harga ayam terjadi secara fluktuatif sejak sebelum ramadan lalu.

Adapun harga tertinggi mencapai Rp 40.000/Kg yang juga terjadi pada H-2 Jelang Lebaran ini.

"Harganya naik sejak awal puasa. Kemarin sudah sempat turun jadi Rp 38.000/Kg, ini naik lagi jadi Rp 40.000/Kg," jelasnya.

Di tengah kenaikan harga ayam potong ini, Kamisah dan pedagang lain menyebutkan pelanggan tetap antusias membeli daging ayam.

"Dibandingkan Pemilu kemarin, penjualan bagusan ini. Sebelumnya 1,5 kwintal itu habis dalam sehari. Ini 2 kwintal habis setengah hari pas," ungkapnya.

Pedagang di Pasar Bulu Semarang, Azizah menyebutkan hal serupa. Adapun dia menyebutkan, kenaikan harga ayam memang biasa terjadi jelang lebaran. Kenaikan terjadi seiring dengan tingginya permintaan masyarakat.

"Lebaran itu ibaratnya jangan harap harga ayam turun. Ini belum lebaran harganya sudah Rp 40.000/Kg, belum tahu nanti. Malam takbir nanti puncaknya," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari menyebutkan harga kebutuhan pokok termasuk daging mengalami kenaikan jelang lebaran.

Ia menyebutkan, selain daging, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yaitu beras, gula, dan bawang putih.

"Kalau mendekati hari lebaran ini banyak yang naik di atas harga pemerintah, terutama yang masih di atas 10 persen itu beras (harga) masih cukup tinggi, lalu ada gula pasir, bawang putih, termasuk daging. Kalau telur, sudah mulai turun," kata Dyah, baru-baru ini.

Menurut Dyah, pemerintah telah berupaya melakukan intervensi kenaikan harga itu dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) di samping memasifkan subsidi transportasi dan program subsidi harga.

Hanya, ia menyebutkan intervensi itu tidak berlaku untuk daging. Sebab kata dia, meskipun harga daging mengalami kenaikan, konsumennya tidak sebanyak beras maupun gula.

"Jadi kami lebih mengintervensi yang memang sudah naik tapi konsumennya banyak," lanjutnya.

Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan sapi dalam negeri, ia menyebut di tengah tidak adanya wabah, bisa dimasifkan kebutuhannya.

"Teman-teman peternakan punya sentra-sentra produksi yang bisa mencukupi ini. Tapi memang kalau bicara tentang tren harga, kalau hukum dagang ya begitu. Permintaan naik, pasti harga ikut naik. Kalau dari sisi kebutuhan, sebenarnya kalau kurang ya kurang, tapi tidak terlalu banyak karena produksinya tidak banyak," imbuhnya. (idy)

 

 

Berita Terkini