"Saat itu pas hari Lebaran, kita masih di perjalanan di wilayah Mamuju (Sulbar), jadi shalat Id di Mamuju. Setelah shalat, lanjut perjalanan cari warung sekitar jam 12.00 siang, tapi tidak ada warung buka. Kebetulan lewat di dekat rumah, saya bawa ke rumah," kata Satir kepada Kompas.com saat ditemui di perwakilan Borlindo di Jalan Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).
Namun, sebelum membawa seluruh penumpang makan di rumahnya, Satir lebih dulu menghubungi mertua dan istrinya bahwa akan singgah makan bersama puluhan penumpang.
"Saya infokan dulu ke orang di rumah karena masalahnya nanti (makanannya) tidak mencukupi, dan kebetulan memang saya juga mau singgah karena sudah lapar. Jadi saya ajak juga penumpang ke rumah untuk makan karena tidak ada warung terbuka," ucapnya.
Satir mengaku semua makanan itu gratis, karena saat itu mertua dan istrinya memang membuat banyak makanan menyambut hari Lebaran serta tradisi assuro maca.
"Kebetulan juga di rumah adakan tradisi baca-baca assuro maca, jadi banyak makanan. Ada ikan, buras, ayam, nasi," tuturnya.
Assuro maca dalam istilah Makassar berarti meminta doa, terutama untuk orang-orang yang telah meninggal dunia.
Serta acara syukuran menyambut Ramadhan atau Idul Fitri.
Pada tradisi itu terdapat beberapa jenis makanan dan juga dupa yang dibakar lalu disimpan di samping makanan yang telah disiapkan.
Setelah prosesi assuro maca selesai, pemilik rumah akan memanggil tetangga untuk menyantap makanan tersebut atau mengantar makanan tadi ke rumah tetangga maupun kerabat.
Ayah empat anak ini pun mengaku tak mengetahui ada penumpang yang merekamnya, hingga videonya viralnya.
"Yang videokan itu penumpang duduk di kursi nomor 1. Saya tidak tahu kalau viral. Banyak yang kirimkan (videonya), keluarga teman-teman," ucapnya sambil tersenyum.
Pria yang sudah dua tahun menjadi sopir bus ini berharap, apa yang dilakukannya bisa menjadi contoh untuk semua orang agar selalu berbagi dan berbuat baik kepada sesama.
Satir mengatakan, selama jadi sopir, baru kali ini dia membawa penumpang ke rumah.
Bersyukur, mertua dan istrinya merasa senang karena banyak tamu yang datang ke rumah.
"Orang rumah sama sekali tidak keberatan, bahkan mereka senang dan bersyukur (banyak tamu)," ungkapnya.