"Kami bawa ke tribun untuk penanganan pertama."
"Ternyata kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba," jelas Anzar.
Pada saat diperiksa di rumah sakit oleh dokter dengan diagnostik fungsi jantung atau elektrokardiografi (EKG), kondisi Kayla sudah melemah.
"Langsung kami bawa ke RSUD Palabuhanratu dan diperiksa sudah meninggal."
"Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya udara atau oksigen ke otak sehingga akhirnya ke jantung," ucap Anzar Kusnandar.
Kondisi Jenazah Tiba di Rumah Duka
Keluarga Kayla tak kuat menahan tangis saat kedatangan jenazah korban di rumah duka.
Tepatnya, di Jalan Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: 12 Rumah Tertimbun Longsor di Sukabumi
Baca juga: Kesbangpol Kendal Sosialisasikan Seleksi Calon Paskibraka 2024
Tidak hanya itu, pihak guru SMA Negeri 1 Cisaat dan teman-teman satu angkatan Kayla juga tidak kuasa menahan tangis.
Jajat Sudrajat (58) selaku paman korban mengatakan, dirinya mendapat kabar Kayla meninggal dunia sekira pukul 11.00 dan langsung menuju rumahnya.
"Saat itu ibunya sudah dipanggil ke SMA, setelah saya susul ke SMA, ibunya sudah berangkat ke Palabuhan," ujarnya.
Menurut sepengetahuan Jajat, Kayla tidak memiliki riwayat sakit yang menyebabkan kematian seperti halnya jantung.
"Enggak punya riwayat (sakit), sehat seperti biasa," ucapnya.
Jajat Sudrajat pun mengungkapkan sosok Kayla di mata keluarga.
"Baik, solehah."